ADVERTISEMENT
Kamis, 12 Januari 2023 16:48 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies,” lanjut Saiful.
Karena pindah ke Anies, maka, menurut Saiful, pemilih Prabowo di 2019 dan sekarang masih memilih Prabowo kemungkinan dari kalangan pemilih nasionalis. Aspek Islam dari pemilih Prabowo sudah jauh lebih berkurang memasuki Pemilu 2024.
Karena itu, kata Saiful, persaingan sekarang lebih banyak terjadi antara Anies dengan Prabowo.
“Perangnya sekarang adalah antara Anies dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar. Ganjar anteng aja sendirian,” kata Saiful.
Lebih jauh Saiful menjelaskan bahwa kenaikan suara Anies lebih banyak mengambil suara dari basis pemilih Prabowo di 2019.
“Menguatnya Anies sekarang ini karena persaingan dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar,” pungkasnya.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3 - 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). (rizal)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT