ADVERTISEMENT

Ekonom Faisal Basri: Ekonomi Indonesia Masih Terseok-seok

Jumat, 6 Januari 2023 13:30 WIB

Share
Foto : Suasana kawasan Bisnis di Jakarta. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)
Foto : Suasana kawasan Bisnis di Jakarta. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ekonom senior Indef Faisal Basri mengatakan, fakta di lapangan menunjukkan struktur pemulihan ekonomi Indonesia masih belum merata. Hal ini berbanding terbalik dengan klaim pemerintah yang menyebut pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada 2022 menunjukkan tren pemulihan.

Faisal mengakui ekonomi Indonesia memang sudah berangsur pulih dari pandemi COVID-19, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 5,4 persen, lebih besar dibandingkan saat pandemi.

“Tapi pemulihan ekonomi yang dikatakan (pemerintah) tidak sepenuhnya benar. Yang tumbuh adalah wall street. Sementara main street-nya masih terseok-seok. Masih belum pulih dari sebelum COVID-19,” ujar Faisal Basri dalam keterangannya, Jumat, (6/1/2023).

Faisal Basri mengatakan, yang sudah pulih sepenuhnya adalah sektor jasanya. Sedangkan sektor barang, seperti agrikultur dan manufaktur masih melemah.

Dengan ketimpangan pemulihan itu, maka dampaknya sangat signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Menurut Faisal Basri, selama ini pemerintah justru terus menerus membuat langkah politik yang buruk dengan mengutamakan hasil yang instan.

“Karena dia gampang, dapat uangnya gampang seperti cryptocurrency, saham, yang jauh dari dunia rakyat nyata,” tutur Faisal Basri.

Contohnya, kata Faisal, pertumbuhan industri manufaktur yang dinilai paling anjlok penurunannya. Faisal mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur selalu lebih rendah dari produk domestik bruto (PDB).

 

Poskota TV

Bahkan, lanjut Faisal, industri ini terus mengalami perlambatan sebelum mencapai titik optimalnya. Faisal pun memperkirakan ada gejala dini deindustrialisasi pada sektor tersebut. Saat ini, kata Faisal, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB hanya 18,3 persen di kuartal III-2022. Sementara di 2021 lalu, berada di level 29,1 persen.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT