Kaleidoskop: Rabu Pon Surpres Calon Panglima TNI Masuk DPR, Jumat Pahing Fit and Proper Test, Senin Wage Yudo Dilantik

Sabtu 31 Des 2022, 19:42 WIB
Joko Widodo saat memberikan ucapan selamat kepada Panglima TNI Yudo Margono. (Foto: biro pers)

Joko Widodo saat memberikan ucapan selamat kepada Panglima TNI Yudo Margono. (Foto: biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Proses alih kepemimpinan di tubuh TNI telah berlangsung mulus. Pergantian Panglima TNI dari Jenderal Andika Perkasa kepada Laksamana TNI Yudo Margono secara tertib dilakukan setelah pengajuan dan persetuajuan DPR hingga pelantikan oleh Presiden Jokowi. 

Prosenya kalau dirunut adalah sebagai berikut, pada Rabu Pon, Surat Presiden atau Surpres calon Panglima TNI masuk DPR setelah diantar Menseneg Pratikno.

Lantas pada Jumat Pahing digelar Fit and Proper test, selanjutnya pada Senin Wage Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. 

Rabu Pon Surpres Masuk DPR

Runutan proses pergantian Panglima TNI dimulai dengan dikirmkannya Surpres Panglima TNI oleh Presiden Jokowi ke DPR. Rabu Pon, 23 November 2022, Surpres calon Panglima TNI masuk DPR.

Menurut Sekjen DPR Indra Iskandar, DPR  menerima Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI baru pengganti Jenderal Andika Perkasa, Rabu hari ini (23/11).

Namun, DPR belum mengumumkan secara resmi sebab masih menunggu kepulangan Ketua DPR Puan Maharani dari kunjungan dinas ke Kamboja.

Untuk penyerahan secara resmi, kata Indra, baru akan diumumkan pada Senin (28/11) oleh Puan dengan Mensesneg Pratikno.

"Iya tertanggal hari ini. Tanggal 28 itu hanya teknis penyerahan resminya saja," kata Indra saat dikonfirmasi, Rabu (23/11).

Menurut Indra, Puan saat ini masih berada di Kamboja untuk memimpin delegasi Indonesia di sidang parlemen ASEAN atau AIPA. Indonesia akan menerima palu sidang sebagai tuan rumah untuk sidang AIPA 2023.

Jumat Pahing Fit and Proper Test

Setelah surpres diterima dan dibuka Ketua DPR Puan Maharani, pada Jumat Pahing pada 2 Desember 2022,dilanjutkan dengan Fit and proper test oleh  Komisi I DPR. 

Agendanya ditetapkan oleh DPR RI yang memutuskan untuk melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap calon Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Jumat (2/12/2022).

Komisi I DPR menjadi mitra kerja TNI yang akan memberikan sejumlah pertanyaan mendalam terhadap Yudo Margono selaku calon Panglima TNI.

Menurut Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, rangkaian fit and proper test Yudo Margono dimulai pukul 10.00 WIB. Pimpinan DPR dan perwakilan fraksi akan melakukan verifikasi data pribadi Yudo Margono terlebih dulu.

Meutya Hafid mengatakan, agenda tersebut akan digelar secara terbuka di Komisi I DPR. Fit and proper dilakukan terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup.

Setelah Komisi I DPR menggelar fit and proper test, pada Jumat Pahing itu juga mengambil kesimpulan untuk menye menyetujui Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.

Berikutnya, persetujuan Komisi I dibawa ke tahap lebih tinggi, yakni rapat paripurna DPR. pada 13 Desember 2022, rapat pari purna DPR memberikan persetujuan Laksamana Yudo Margono untuk disahkan menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika.

Senin Wage Dilantik

Kemudian, pada Senin Wage, 19 Desember 12022,  Presiden Jokowi melantik Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara.

Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 91/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan.

Usai pembacaan Surat Keputusan, dilakukan pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Joko Widodo.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya. Demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian kata Yudo saat mengucapkan sumpah dan janji.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab, bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," lanjut Yudo.

Dengan pelantikan ini, Laksamana Yudo Margono resmi menggantikan panglima TNI sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa, yang akan memasuki masa purnatugas.

Pelantikan dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, antara lain Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.

Hadir pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua Dewan Pengarah Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.

Rabu Pon Jokowi Lantik Kasal 

Lantas, pada Rabu Pon, 28 Desember, Presiden Jokowi resmi melantik Laksamana Madya Muhammad Ali sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 100/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda TNI Hersan.

Setelah surat keputusan selesai dibacakan, Jokowi lalu memimpin pengambilan sumpah jabatan Ali.

"Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Ali.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab, bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," lanjut Ali.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Jokowi dan Ali disaksikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dengan pelantikan ini, Ali pun resmi naik pangkat menjadi laksamana. Tanda pangkat bintang empat itu lalu disematkan langsung oleh Jokowi ke pundak Ali.

Diketahui, Ali dilantik menjadi Kasal menggantikan Laksamana Yudo Margono yang menjabat sebagai panglima TNI sejak Senin (19/12/2022) pekan lalu.

Sebelum menjabat sebagai Kasal, Ali merupakan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I TNI sejak tahun 2020. Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Asrena KSAL (2020-2021), Panglima Komando Armada I (2019-2020), Koorsahli KSAL (2020), serta Gubernur Akademi Angkatan Laut (2018-2019).

Hari-hari Itu Bermakna

Menyimak hari-hari untuk proses pergantian Panglima TNI menarik disimak. Sebab dari sisi budaya Jawa hari-hari itu bermakna, dan bukan asal pilih.

Seperti disebutkan di atas. pada Rabu Pon saat itu Surat Presiden atau Surpres calon Panglima TNI masuk DPR setelah diantar Menseneg Pratikno.

Lantas pada Jumat Pahing digelar Fit and Proper test, selanjutnya pada Senin Wage Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.

Surpres masuk DPR pada Rabu Pon, itu merupakan weton Presiden jokowi, hari kelahirannya.  Kemudian,  pada Jumat Pahing digelar fit and proper test calon Panglima TNI Yudo Margono di Komisi I DPR.

Ternyata, hari Jumat Pahing itu bertepatan dengan weton calon Panglima TNI Yudo Margono di Komisi I DPR, dia lahir pada 26 November 1965 di Madiun.

Setelah fit and proper test, pada hari  Senin Wage,  Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI. Dan, pada saat itu Laksamana Yudo masih menjabat jabatan Kasal.

Lantas, pada Rabu Pon, 28 Desember, Presiden Jokowi resmi melantik Laksamana Madya Muhammad Ali sebagai Kasal. Rabu Pon adalah weton Presiden Jokowi.

Nah, dari uraian di atas, ternyata ada dua hari weton, yang masing-masing weton Presiden Jokowi pada Rabu Pon, dan weton Laksamana Yudo pada Jumat Pahing. Ada satu lagi bukan hari weton, tapi dipilih hari Senin Wage, itu diambil Senin-nya. sebagai hari terbaik dalam budaya Jawa.

Orang Jawa yang percaya, merasa perlu mengingat weton untuk melakukan pekerjaan penting. Namun, ada juga perbedaan pendapat, soal mengambil langkah di saat hari weton.

Satu pihak menilai tidak baik, karena saat hari weton merupakan saat terlemah bagi yang bersangkutan. Sehingga tak baik melakukan pekerjaan besar di hari weton.

Di pihak lain, melihat dari sisi tata caranya. Hari weton menjadi saat yang baik untuk melakukan pekerjaan besar, yakni kalau dilakukan dengan puasa hari weton. Orang tertentu selalu melakukan puasa hari weton karena diakui sebagai saat penting.

Puasa hari weton dipandang bisa bermanfaat meningkatkan kepekaan batin. Melakukan puasa weton secara rutin dan dilakukan dengan tata cara yang benar dapat menajamkan kepekaan spiritual atau mata batin.

Puasa weton juga dipandang dapat memberikan cahaya baik yang mencerahkan wajah dan sikap serta menjadikan diri penuh kasih sayang dan perhatian.

Yang tak kalah penting pulam anfaat puasa weton memudahkan agar dikabulkan  doa dan harapannya. Dipercaya melakukan puasa weton dengan tata cara yang benar serta niat yang tulus dapat membuat keinginan dan doa tercapai. Satu hal lagi, melakukan  puasa weton untuk menjauhkan diri dari kesialan.

Dalam kerangka itulah kiranya hari-hari dipilih untuk mengambil kebijakan bernegara, untuk proses pergantian Panglima TNI. Yakni hari wetok Presiden Jokowi, dan juga weton Laksamana TNI Yudo Margono.

Pemilihan hari-hari tersebut dengan tujuan baik, dengan harapan dalam proses pergantian Panglima TNI menemui kebaikan, hasilnya adalah hal yang baik untuk Indonesia. (winotoAnung)

Berita Terkait
News Update