AS, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah analisis menyebutkan prospek ekonomi global menuju 2023.
Situasi ekonomi mendatang semakin suram menurut perkiraan.
Perang berkelanjutan di Ukraina terus membebani perdagangan khususnya di Eropa.
Pasar juga menunggu pembukaan kembali ekonomi Tiongkok sepenuhnya setelah berbulan-bulan terganggu lockdown terkait COVID-19.
Tanda-tanda pengetatan pasar kerja dan perlambatan aktivitas bisnis memicu kekhawatiran resesi di Amerika Serikat.
Secara global inflasi naik. Sementara aktivitas bisnis terus menyusut terutama di zona euro dan Inggris.
Institut Keuangan International (IIF) di Washington D.C. dalam analisis yang pada November lalu memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya 1,2 persen pada 2023. Ini tingkat yang setara pada 2009 ketika dunia baru keluar dari krisis keuangan.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan setuju pada perkiraan pesimistis.
Kepala Ekonom Interim Álvaro Santos Pereira menulis, “Kami saat ini menghadapi prospek ekonomi yang sangat sulit.”
“Skenario pusat kami bukanlah resesi global. Tetapi perlambatan pertumbuhan yang signifikan bagi ekonomi dunia pada 2023 serta masih tingginya, meskipun menurun, inflasi di banyak negara.” Pungkas dia. ***
.png)
.jpg)
