IRAN, POSKOTA.CO.ID - Aksi mogok nasional berlangsung selama tiga hari.
Ini merupakan bagian dari gelombang protes warga Iran yang dipicu kematian Mahsa Amin pada 16 September lalu dalam tahanan polisi moral, seorang perempuan Kurdi, tiga hari pasca dia ditangkap karena tidak mengenakan jilbab secara benar.
Para demonstran menyerukan kepada para pemilik toko di seluruh Iran untuk menutup bisnis mereka.
Aksi mogok berlangsung mulai Senin (5/12/2022) hingga Rabu (7/12/2022) guna mewujudkan reformasi pemerintah.
Beberapa video yang diunggah di media sosial pada Senin, yang menunjukkan penutupan toko-toko di kawasan komersil di sejumlah kota. Termasuk di Teheran, Karaj, Isfahan, Mashhad, Tabriz, dan Shiraz.
Sepertiga toko di area Grand Bazaar di Teheran tutup.
Sejumlah saksi mata mengatakan polisi anti huru hara dikerahkan secara besar-besaran ke pusat kota Teheran.
Kepala Urusan Kehakiman Iran Gholamhossein Mohseni Ejei memerintahkan untuk menangkap siapa pun yang mendorong pemilik toko menutup bisnis mereka.
Pemogokan berlangsung ketika terjadi kebingungan atas status polisi moral Iran yang memberlakukan aturan ketat pada pakaian perempuan.
Kepala Jaksa Iran Mohammad Jafar Montazeri menyatakan polisi moral telah dibubarkan.
Namun para aktivis menyampaikan keraguan mereka akan hal itu.
Pengadilan di mana Mohammad Jafar Montazeri berada tidak mengawasi keberadaan polisi moral. Pejabat-pejabat pemerintah Iran belum menanggapi hal tersebut secara terbuka. ***
(Reuters, AFP, Associated Press)