ADVERTISEMENT

Jelang Libur Nataru, Waspada Bencana Menyambut

Selasa, 6 Desember 2022 06:00 WIB

Share
Pencarian korban gempa Cianjur. (foto: ist)
Pencarian korban gempa Cianjur. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh:Mia,WartawanPoskota

TAK lama lagi Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) akan segera tiba.

Anak sekolah pun dari mulai SD hingga SMA sudah mulai ujian semester pertama dan tak lama lagi akan menikmati liburan sekolah.

Sepertinya untuk tahun ini kondisi alam masih kurang bersahabat diawali dengan bencana gempa bumi dahsyat di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 pukul 13. 21 WIB dengan magnitudo 5,6 sebabkan ratusan korban jiwa dan ribuan rumah rusak berat.

Gempa juga melanda Garut pada 3 Desember 2022 sekitar pukul 16.49 WIB.

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 6,4 berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), terasa kuat di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta hingga Yogyakarta dan menimbulkan kerusakan sejumlah rumah.

Bencana selanjutnya yakni erupsi Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur, yang memuntahkan lahar panasnya pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.

Erupsi di penghujung tahun ini sempat menghasilkan kolom abu setinggi 5.176 meter di atas permukaan laut atau 1.500 meter di atas puncak.

Tak hanya itu, erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa ini turut menyebabkan gempa awan panas yang disusul gempa letusan sebanyak 13 kali.

Berkaitan dengan aktivitas Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) telah menaikkan status erupsi Gunung Semeru. Tingkat aktivitas Gunung Semeru yang awalnya berada di Level III Siaga meningkat menjadi Level IV Awas.

Status tersebut berlaku mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Menghadapi bencana alam tersebut, masyarakat diharapkan memilih tempat liburan yang tepat agar terhindar dari bahaya seperti menjauhi pantai yang rawan tsunami dan pegunungan yang juga rawan longsor akibat musim penghujan.

Alam memang sedang tak bersahabat di beberapa daerah di Tanah Air akibat cuaca tak menentu dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat ulah serakah manusia yang menebang hutan sembarangan seperti kasus illegal logging (pembalakan liar) dan alih fungsi hutan yang menyempit lantaran pembangunan villa di kawasan puncak atau pun daerah pegunungan serta perbukitan sehingga rawan banjir dan longsor.

Pergunakan waktu liburan sekolah maupun liburan Nataru dengan sebaik-baiknya dengan tetap waspada akan bahaya bencana alam maupun tindak kejahatan yang terjadi di jalanan, lindungi diri dan keluarga Anda agar liburan menyenangkan dan terhindar dari mala petaka. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT