Ekayana Grha di Wihara Ekayama Arama Jakarta Barat, Bangunan Bernilai Sejarah dan Nilai Luhur Buddha Diresmikan
Sabtu, 3 Desember 2022 15:16 WIB
Share
Menkopolhukam RI, Mahfud MD, Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, Pangkostrad, Letjen TNI, Marulli Simanjuntak, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana dan Staf Khusus Presiden, Sukardi Rinakit berpose bersama Bhante Dharmavimala Mahatera, Ketua Pengurus Yayasan Triyanayardhana sata peresmian Ekayana Grha. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bangunan Ekayana Grha yang merupakan bangunan penunjang dari Wihara Ekayama Arama di Duri Kepa, Jakarta Barat, diresmikan, Sabtu (3/12/2022).

Bukan hanya sekedar tempat ibadah bagi umat Buddha, namun bangunan tersebut memiliki nilai sejarah dan nilai luhur Buddha yang cukup tinggi.

Dalam sambutannya, Bhante Dharmavimala Mahatera, Ketua Pengurus Yayasan Triyanayardhana, menyampaikan inspirasi untuk menghadirkan bangunan Ekayana Grha bermula dari kunjungan Staf Khusus Presiden, Sukardi Rinakit ke salah satu wihara di Temanggung, Jawa Tengah yang merupakan hasil pemugaran rumah peranakan Tionghoa.

Berdasarkan hal itu terbesit keinginan melakukan hal yang sama di Jakarta. Dimana keberadaan Ekayana Grha dapat menjadi sarana mengenalkan nilai-nilai luhur yang ada didalam ajaran Buddha dalam berbangsa dan bernegara. 

"Setelah memugar rumah peranakan Tionghoa di Temanggung dengan menggabungkan serpihan-serpihan dari bangunan tua yang sering kali tak dikehendaki oleh generasi sekarang kami menghadirkan bangunan ini," ungkap Bhante Dharmavimala Mahatera. 

Lebih lanjut Bhante Dharmavimala Mahatera mengungkapkan pembangunan Ekayana Grha ini berlangsung selama pandemi Covid-19.

Ketelatenan dalam membuat bangunan ini diperlukan mengingat bangunan yang didirikan memegang konsep model bangunan sekitar tahun 1850.

Kombinasi arsitektur gaya Tiongkok Selatan dengan gaya arsitektur Eropa dan gaya lokal sangat kental terlihat di lantai atas dari bangunan Ekayana Grha. Sedangkan untuk lantai bawahnya dimanfaatkan sebagai area parkir. 

Tidak hanya itu dibangunan ini juga terpampang foto-foto mendiang biksu dan biksuni yang telah mengabdikan diri di Indonesia.

Baik yang datang dari Tiongkok Selatan untuk manata klenteng-klenteng maupun para biksuni peranakan Tionghoa. Serta para biksuni dari seluruh nusantara yang bersama-sama aktif mengenalkan agama dan ajaran Buddha di indonesia.

Halaman
1 2