Timsus Polri Bilang Skenario Ferdy Sambo Tak Sempurna, Banyak Barang Bukti yang Kurang
Kamis, 1 Desember 2022 19:06 WIB
Share
Terdakwa Ferdy Sambo saat di PN Jakarta Selatan, sidang pembunuhan Brigadir J. (Foto: Ahmad Tri Hawaari/Poskota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saksi Agus Saripul Hidayat yang merupakan anggota tim khusus (timsus) Polri menyebut beberapa barang bukti yang kurang jika merujuk pada skenario tewasnya Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J karna baku tembak.

Kesaksian itu berawal saat Agus menyebut insiden tewasnya Brigadir J baru diketahui pada 11 Juli. Kemudian, mendapat perintah untuk turun mengusut penyebabnya.

"Pertama tanggal 8 tidak mengetahui bahwa ada kejadian, baru tahu (tanggal, red) 11 malam kita melakukan peninjauan. Tanggal 12 baru turun perintah timsus dan irsus untuk melakukan kegiatan," ujar Agus dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, (1/12/2022).

"Terus apalagi?" tanya jaksa penuntut umum saat sidah di PN Jaksel itu.

"Dari peristiwa ini yang ramai tanggal 11. Ada kejadian di Jambi, ada penolakan dari keluarga jenazah yang dibawa oleh Hendra Kurniawan untuk dibuka," ungkap Agus.

Lalu, Agus menyebut pada 12 Juli, ia dan tim mendapat tugas untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat itulah, ditemukan kejanggalan.

Salah satunya, tak sesuainya barang bukti dengan cerita baku tembak. Sehingga, skenario yang dibuat Ferdy Sambo itu memang tak sempurna.

Di TKP, Timsus Polri mendapai kejanggalan karena beberapa barang bukti yang memang kurang. 

"Kami dan tim secara bersama-sama datang ke TKP malam hari. Di sana ditemukan beberapa barang bukti yang memang kurang, seperti proyektil peluru, arah tembakan, karena saat itu kita lakukan olah TKP dengan Labfor," sebut Agus.

Lalu, ada juga soal CCTV di lokasi kejadian, termasuk rumah singgah Ferdy Sambo yang disebut rusak. Namun, saat ditelusuri ternyata kamera pengintai masih berfungsi.

Halaman
1 2
Reporter: Wanto
Editor: Winoto
Sumber: -