ADVERTISEMENT

Rieke Diah Pitaloka Lepas PMI ke Korsel dan Berikan Motivasi

Selasa, 22 November 2022 09:06 WIB

Share
Rieke Dyah Pitaloka usai melepas PMI ke Korsel.(Ist)
Rieke Dyah Pitaloka usai melepas PMI ke Korsel.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA , POSKOTA.CO.ID -  Anggota Komisi VI DPR  Rieke Diah Pitaloka memberikan motivasi kepada  162 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) Korea Selatan.

Dalam motivasinya, Rieke menyebut PMI sebagai pejuang Republik.

"Kendati sempat digoyang gempa, mari kita bertasbih sejenak memohon pelindungan kepada Allah SWT. Pertemuan yang luar biasa penuh berkah dan nikmat untuk kita semua," ujar Rieke di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (21/11/2022)

Rieke berpesan pada saat berkerja di Korea, jika kalian goyah berzikirlah sejenak. Karena Zikir bisa untuk doa. Ini penting sekali, bekerja di Korea jangan tujuannya uang. Tujuannya adalah hidup yang berkah. 

"Dari kas APBN ada darah dan air mata dari para PMI. Karena penghasil devisa terbesar ke dua bersumber dari PMI. Ini perjuangan yang serius. Negara tidak boleh dagang orang. Ini butuh pejuangan yang kuat," ujarnya.

Dihadapan para PMI, Rieke mengaku sebagai anak dari keluarga miskin. Bahkan ia  tidak mampu membawa Ibunya yang saat itu sakit  dan akhirnya  meninggal.

"Saya tidak mampu membawa Ibu  ke rumah sakit. Namun ibu saya berpesan semsikin apapun tidak boleh berhenti sekolah. Tidak ada yang tidak mungkin. Di dalam perjalanan sering kali hidup kita goyah. Jangan pernah tinggalkan niat awal, kalian PMI  punya niat baik untuk membantu orang tua, bisa menyekolahkan adik-adiknya," kenangnya. 

Rieke menyatakan, bekerja itu tidak gampang, dan dunia kerja itu berat. Jika semua  yakin bisa pasti bisa dan akan sukses. 

"Saya butuh energi. Kalian adalah pejuang Republik. Saya tidak sebut pahlawan. Saya tidak ingin Badan yang sangat penting ini dipegang oleh orang yang salah. Saya  titip PMI dan keluarganya kepada pak Benny. Kita berjuang untuk mengakhiri kebodohan dan kemiskinan. Kekuatan perjuangan kita dilandasi oleh tulus nya perjuangan. Ini adalah tugas mulia," ujar Duta Buruh Migran ILO ini.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Ramdhani  berterima kasih  kepada Rieke  sebagai inisator yang telah mendukung lahirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017  yang revolusioner. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT