ADVERTISEMENT
Kamis, 28 Juli 2022 22:46 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dengan berurai air mata seorang calon pekerja migran Indonesia (PMI) menangis di depan orang tuanya ketika akan pamitan ke Korea Selatan lewat daring.
Sang ibu pun dengan doanya melepas anaknya berangkat ke Korsel dengan tetesa air mata bahagia.
Begitulah susana persiapan keberangkatan sebanyak 243 Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor manufaktur dan perikanan program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, di El Royal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022) sore.
Apalagi selama dua tahun sejak adanya pendemi Covid-19, PMI tidak ada yang diberangkatkan.
Dengan diberangkatkan ke Korsel, para PMI pun bersorak gembira apa lagi BP2MI tidak mengenakan mereka berbagai pungutan.
Selain Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani hadir juga Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina Huzaimi saat melepas sebanyak 243 PMI sektor manufaktur dan perikanan program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.
Sejak kembali dibuka pada akhir 2021, hingga saat ini sudah sebanyak 4.877 PMI yang ditempatkan ke Korea Selatan.
Para PMI berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Banten.
Benny mengatakan, setiap pelepasan PMI harus dilakukan dengan istimewa dikarenakan para PMI adakah pahlawan devisa.
"BP2MI terus memberikan yang terbaik untuk PMI. Setiap pelepasan PMI ke Korea Selatan dilakukan ditempat yang terbaik. Kalian pahlawan devisa. Termasuk hari ini, BP2MI kembali melepas ada 243 PMI yang akan terbang ke Korea Selatan. Kita lepas di hotel bintang empat," ujar Benny.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT