JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini, muncul dugaan keras terkait masih adanya intimidasi terhadap keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Hal ini pun diketahui saat keluarga korban akan bertolak ke Jakarta.
Pegiat HAM dan Pro Demokrasi, Haris Azhar mengatakan, adanya dugaan tersebut membuktikan bahwa masih ada orang di balik peristiwa itu untuk menutupi kasus tersebut.
"Ya harusnya korban dilindungi dong bukan diintimidasi. Itu makin membuktikan banyak yang ingin menutup-nutupin peristiwa Kanjuruhan," kata Haris usai diskusi bertajuk 'Partai Politik Bisa Dibeli? Gosip Atau Fakta?, Minggu (20/11/2022).
Haris menyebutkan, jika memang adanya sindikat menghalangi peristiwa tersebut, maka mereka bukan lagi disebut sebagai oknum. Mereka adalah sindikat yang bermain di balik itu.
"Oknum itu kalau dia tidak disetujui, kalau banyak orang dan banyak tempat, berarti itu operasi," ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian disebut berbicara kepada keluarga korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang untuk mengusut kasus tersebut di Malang, Jawa Timur saja.
Sementara, Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga korban Kanjuruhan, Anjar Nawan Yusky menyatakan, pihak kepolisian tidak mencegah secara tegas prihal kedatangannya.
Tapi, berbicara agar kasus tersebut diusut di Malang, Jawa Timur.
"Mereka memang tidak tegas melarang, jangan ke Jakarta. Tetapi sebaiknya dilakukan di Malang saja, di Jawa Timur pasti diterima, kan juga sama, ngapain harus jauh-jauh," kata dia kepada awak media, Jumat (18/11/2022) lalu.
"Ya memang enggak dipungkiri di perkara Kanjuruhan ini banyak yang alami hal-hal demikian, termasuk kemarin yang mengajukan otopsi itu juga alami hal serupa," pungkasnya.