Kerja di PLTU (Pembangkit Listri Tenaga Uap) rupanya duit Udin, 35, menguap melulu. Giliran WIL-nya keguguran tak punya biaya. Otak jahatnya pun muncul, Kartu BPJS-Kes milik istri disalahgunakan.
Setelah WIL dirawat baru ketahuan. Kini Udin kena 2 kasus, ya pemalsuan data ya perzinaan.
Memelihara WIL itu merupakan proyek padat modal. Sebab tuntutan si doi macam-macam. Jika tidak bisa mengimbangi permintaannya karena keterbatasan dana, bisa timbul pikiran-pikiran jahat, menghalalkan segala cara, kalau perlu masuk penjara nggak papa.
Nikmatnya tidak seberapa, tapi dalam kurungan penjara pasti merana.
Sebetulnya rumahtangga Udin warga Soropa Kabupaten Konawe Sultra pada awal-awalnya cukup bahagia. Karena gajinya di PLTU cukup lumayan untuk keluarga sederhana.
Tapi sejak dia punya WIL bernama Atikah, 25, uang gaji dari PLTU Soropa serasa menguap melulu. Soalnya si doi seorang kapal keruk, bak sel kangker menggerogoti tubuh.
Di mana kaum lelaki sama, ketika sudah mampu ngliwet kenthel (baca: rejeki meningkat) banyak yang berulah macam-macam, di antaranya pengin investasi dalam bidang selangkangan.
Udin termasuk yang beginian ini. Ketika ada janda cantik bernama Atikah menggoda imannya, “si imin” langsung berontak mengajak berkoalisi. Mulailah dana pertama keluar, yakni untuk makan bareng di RM Padang.
Lain waktu ketika Atikah mengaku ada kebutuhan mendadak, Udin pun membantu dengan transver sejumlah uang. Celakanya struk dari ATM kebawa ke rumah dan diketahui istri. Ternyata dia tak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal.
Begitu ada indikasi suami punya WIL, langsung bini tinggalkan rumah, kembali pada orangtua. Padahal istri tak sampai ditempeleng seperti lagunya Betharia Sonata dulu.
Ditinggal kabur istri bukannya Udin nyadar akan kesalahannya, justru merasa bebas merdeka, berdaulat penuh dalam rumahnya. Atikah sering dibawa ke rumah dan melakukan hubungan bak suami istri.
Lebih-lebih di Konawe belakangan curah hujan lumayan tinggi, sehingga suhu udara menjadi demikian dingin, dan lengkaplah sudah pegawai PLTU itu menjadi Udin Pethot.
Entah sudah berapa kali Udin menggauli si janda cantik, tahu-tahu Atikah hamul dan keguguran. Apesnya lagi, Udin sedang dalam kondisi krisis moneter karena kadung habis dikuras sang WIL.
Otak jahat pun muncul, Atikah dibawa ke Rumah Sakit dan didaftarkan dengan nama istrinya, selaku pemegang kartu BPJS-Kes. Atikah pun dapat pelayanan BPJS standar, karena sudah tak ada lagi kelas I, II dan III. Mungkin tak ada lagi guru yang mengajarnya.
Celakanya baru jalan sehari perawatan, istri sah Udin mengetahui kecurangan suaminya. Habis sudah Udin diomeli istri. Tak hanya itu, istri Udin melapor ke polisi. Kena deh Udin dengan pasal ganda, ya pemalsuan data BPJS-Kes, ya tindak perzinaan. Dalam pemeriksaan polisi Udin mengakui segala kejahatannya.
Jadi PNS kok bukan ngrapel gaji, tetapi hukuman. (GTS)