ADVERTISEMENT

Presiden China Xi Jinping Tegur PM Kanada Akibat Bocorkan Detail Pertemuan ke Media

Kamis, 17 November 2022 18:43 WIB

Share
Percakapan Presiden China Xi Jinping dengan PM Kanada Justin Trudeau (Foto: Twitter/@AdityaRajKaul)
Percakapan Presiden China Xi Jinping dengan PM Kanada Justin Trudeau (Foto: Twitter/@AdityaRajKaul)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BALI, POSKOTA.CO.ID - Presiden China Xi Jinping terekam tengah menegur Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau diduga akibat membocorkan detail pertemuan ke media. Momen itu terekam saat keduanya hadir di KTT G20 di Bali. 

Dilansir dari BBC pada Kamis (17/11/2022), Presiden Xi Jinping mengatakan pada PM Kanada melalui seorang penerjemah bahwa tindakannya tidak pantas, serta menyebut ia kurang “ketulusan”.

Xi Jinping kemungkinan merujuk pada laporan bahwa Justin Trudeau membahas dugaan spionase dan campur tangan China dalam pemilihan Kanada saat duduk di pembicaraan tersbeut. 

 

Adapun pembicaraan antara dua pemimpin negara itu merupakan yang pertama dalam beberapa tahun, dan dilakukan secara tertutup.

Dalam sebuah rekaman yang difilmkan oleh wartawan pada KTT G20 yang diadakan kemarin, Xi Jinping dan Justin Trudeau terlihat berdiri berdekatan. Keduanya saling bercakap melalui seorang penerjemah.

"Semua yang kami diskusikan telah bocor ke surat kabar dan itu tidak pantas," kata pemimpin China itu kepada Trudeau dalam bahasa Mandarin.

Wawancara ini menangkap momen jujur Presiden Xi Jinping yang langka, yang biasanya dilinduungi dengan hati-hati oleh pemerintah China.

Menanggapi hal tersebut, PM Kanada tersenyum dan menanggukkan kepala. Ia juga menanggapi teguran dari Presiden China tersebut.

 

"Di Kanada kami percaya pada dialog yang bebas dan terbuka dan terus terang dan itulah yang akan terus kami lakukan,” kata Trudeau.

"Kami akan terus bekerja sama secara konstruktif tetapi akan ada hal-hal yang tidak kami setujui," lanjutnya.

Namun sebelum Trudeau menyeleasikan pembicaraannya, Xi Jinping memotong dan meminta agar dia lebih dulu “menciptakan kondisi”. Presiden China lalu menjabat tangan rekannya itu lalu pergi.

Momen ini terekam dalam video berdurasi 52 detik dan tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh wartawan India, Aditya Raj Kaul pada Rabu (16/11/2022).

 

Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri China menyebut bahwa insiden itu adalah hal kecil. Ia menggambarkannya sebagai pertukaran normal, tidak bisa ditafsirkan sebagai mengkritik atau menyalahkan.

Juru bicara, Mao Ning, menambahkan bahwa Beijing mendukung pertukaran yang jujur ​​selama mereka diadakan atas dasar kesetaraan.

Adapun pertukaran singkat dan terbuka itu menyoroti ketegangan antara China dan Kanada. BBC menyebut ketegangan ini memuncak sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada tahun 2018. Hal itu diikuti penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh Beijing atas tuduhan mata-mata. Ketiganya kemudian dibebaskan.

Akan tetapi, ketegangan baru muncul kembali menyusul penangkapan Yuesheng Wang, seorang pekerja utilitas publik Hydro-Quebec di Kanada. Ia didakwa melakukan spionase.

"Memperoleh rahasia dagang untuk menguntungkan Republik Rakyat China, sehingga merugikan kepentingan ekonomi Kanada," kata polisi Kanada dalam sebuah pernyataan terkait Wang.

Saat itu, Presiden China Xi Jinping dan PM Kanada Justin Trudeau tengah menghadiri KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada tanggal 15 hingga 16 November 2022. (*)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT