JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua RT 06 RW 13 Kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Iwan, akan memperketat pengawasan pintu keluar masuk di wilayahnya.
Hal tersebut dilakukan usai ada salah seorang warganya bernama Ruminah (63) menjadi korban hipnotis penawaran Set Top Box (STB).
"Kita dalam hal ini meningkatkan antisipasi, kita mau ada perubahan terutama dalam hal keluar masuk pintu ke lingkungan kita di RT 06," kata Iwan saat ditemui wartawan, Kamis 10 November 2022.
Iwan mengatakan, saat ini pihaknya memasang poster bergambar tiga orang wanita pelaku penipuan berkedok penawaran STB di sejumlah titik gang.
Selain itu, Iwan juga akan memasang spanduk berupa imbauan perizinan bagi warga lain yang hendak masuk ke wilayahnya.
"Kita akan antisipasi bagi yang masuk maupun keluar harus izin ke kita baik itu pedagang maupun pengamen," ujarnya.
Menurut Iwan, kejadian penipuan berkedok hipnotis penawaran STB yang dialami warganya itu baru pertama kali terjadi. Hanya saja, informasi yang didapat, di lingkungan lain pernah terjadi hal serupa baru-baru ini.
Sebelumnya diberitakan, Seorang wanita lansia bernama Ruminah (63) menjadi korban hipnotis dengan modus ditawarkan kredit STB.
Korban kehilangan emas seberat 14,5 gram yang dilakukan tiga orang wanita.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Pedongkelan Depan RT 06 RW 14, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa 8 November 2022, sore.
Anak korban, Rojali (45) menceritakan, kejadian bermula ketika ibunya ditawari kredit STB oleh ketiga pelaku dengan cara pembayaran dicicil sebesar Rp 2 ribu/hari selama 10 bulan.
"Harga aslinya Rp300 ribu. Kalo harga kredit Rp 540 ribu kalo lancar. Gak pakai DP," ujarnya kepada poskota.co.id saat ditemui di lokasi, Kamis 10 November 2022.
Rojali yang berjualan mie ayam saat itu sempat ngobrol dengan ketiga pelaku. Mereka kemudian memesan mie ayam.
Saat Rojali sibuk bikin mie ayam di depan gang, ketiga pelaku kembali beraksi menyasar ibunya. Mereka kembali merayu korban dengan menawarkan STB tersebut.
"Berjalan beberapa menit ibu saya ini karena udah kena omongannya itu katanya diminta jaminan cincin sama duit Rp 800 ribu. Katanya buat jaminan biar bosnya yang bawa STB itu percaya," paparnya.
Korban Ruminah mulai percaya dengan ketiga pelaku. Saat itu, dirinya disuruh membuatkan kopi sebanyak lima gelas.
"Ibu saya katanya mau ngambil wudhu ditepak punggungnya terus pelaku minta kopi 5. Ya udah dibikinan tapi udah gak sadar," ungkap Rojali.
Saat itulah ketiga pelaku mulai mengambil emas yang ada ditubuh korban. Emas gelang seberat 10 gram dan dua buah cincin emas seberat 3 gram dan 1,5 gram diambil pelaku.
"Nominal kalo dirupiahkan itu kurang lebih sekitar Rp10 jutaan plus duit Rp 800 ribu," ungkapnya.
"Pelaku tiga orang, cewek semua. Umur kira-kira 30-an sampai 40-an," tambah Rojali.
Korban baru sadar ketika ketiga pelaku hendak mengambil STB yang dijanjikan di depan gang. Ketiganya ke depan gang diantar oleh salah satu keluarga korban.
"Yaudah selang berapa menit balik adik ipar saya, karena ditungguin gak ada, ya udah (ditinggal). Adik ipar ketemu saya dulu terus saya bilang 'waduh saya bilang ini mah penipuan'," ucapnya. (pandi)