JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban kebakaran rumah padat penduduk di belakang RS Medika Permata Hijau mengungsi di kantor BPS (Badan Pusat Staritistik) yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Yang mengungsi sebanyak 200 jiwa korban kebakaran itu.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet Riyadi mengatakan, ada total 50 kepala keluarga (KK) dengan total 200 jiwa korban kebakaran.
"Objek yang terbakar ada enam rumah, 13 rumah kontrakan dan 40 lapak, dengan luas area sekitar 1479 meter persegi," ujarnya kepada poskota.co.id di lokasi, Minggu (30/10/2022).
Menurut Slamet, dugaan sementara kebakaran karena arus pendek listrik dari salah satu kamar kontrakan. Dia menyebut sempat ada ledakan yang terjadi saat itu.

Kebakaran melanda belasan rumah kontrakan di belakang RS Permata Medika di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Foto: Hawari)
"Dugaan karena arus pendek dari salah satu rumah kontrakan. Kalau ledakan kemungkinan setelah kebakaran baru ada ledakan," jelas Slamet.
Para korban kebakaran yang mengungsi dipastikan sudah menerima bantuan sementara yakni makanan siap saji dan lain-lain. Dalam peristiwa kebakaran itu dipastikan tidak ada korban jiwa.
Salah satu pengungsi, Yuni (27) mengatakan, saat kejadian dirinya sedang tidak ada di rumah. Hanya ada kakaknya yanh saat itu menghubungi dirinya dan mengabarkan bahwa rumah sudah dalam keadaan terbakar.
"Pas saya sampe rumah, itu api udah di depan rumah saya, depan gang. Itu udah gak bisa lagi nyelametin barang-barang. Yang selamat cuma surat aja yang ada di map," kaya Yuni.
Beruntung Yuni selamat dalam insiden kebakaran tersebut. Bahkan keluarganya dipastikan dalam keadaan sslamat. Hanya saja barang berharga hangus tak bisa diselamatkan.
Sebelumnya diberitakan, belasan rumah kontrakan padat penduduk hangus terbakar di Jalan Raya Kebayoran lama, tepatnya di belakang RS Medika Permata Hijau, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2022).
Sadino (43) salah satu warga yang rumah kontrakannya terbakar mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 12.10 WIB. Api berasal dari korsleting listrik dari salah satu rumah kontarakan yang ada di belakang.
"Awalnya dari korsleting listrik, dari belakang, rumah kontrakan. Tau-tau ada api," ujarnya kepada poskota.co.id di lokasi.
Saat kejadian, Sadino tengah berada di depan rumah kontrakannya itu. Kemudian dia melihat api sudah membesar. Dia dan warga lain sempat memadamkan api secara manual menggunakan ember.
Bahkan dirinya sama sekali tidak sempat menyelamatkan barang berharga. Hanya kendaraan roda dua miliknya yang bisa diselamatkan. Warung sembako miliknya sudah ludes.
"Api udah gede banget. Yang saya selametin motor. Surat kebakar, dompet, surat-surat, semuanya kebakar. Dagangan juga. Dagang sembako. Habis semua;" paparnya.
Menurut Sadino, ada sekira belasan rumah kontrakan yang hangus terbakar. Saat kejadian juga sempat terjadi ledakan cukup kencang sebanyak tiga sampai empat kali.
Warga tampak panik dan berusaha menyelamatkan barang berharga. Hanya saja, api yang kadung menjalar dengan cepat membuat warga tak sempat menyelamatkan barang berharga.
"Untuk korban jiwa atau luka alhamdulillah enggak ada," ungkapnya. (Pandi)