BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Aparat polisi Polres Bogor periksa tiga saksi terkait penusukan gadis di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor oleh Orang Tak dikenal (OTK) pada Jum'at, 20 Oktober lalu.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi soal tindak kekerasan menggunakan senjata tajam (sajam) yang menimpa T(20).
"Tiga orang (saksi) telah diperiksa, tapi korbannya sendiri belum diperiksa, masih perawatan," ungkapnya kepada wartawan.
\Iman pun mengatakan, pihak keluarga dari Mahasiswi semester menengah ini telah membuat laporan terkait kejadian tersebut. "Ketiga saksi tersebut adalah orangtua dan tetangganya," ucap Iman.
Iman mengaku, saat ini pihaknya sedang mencari alat bukti lain, seperti CCTV untuk mencari petunjuk yang mengarah pada pelaku penusukan tersebut.
"Sedang kita cari (CCTV), karena kan dia (korban) tinggal sendirian. Terus tiba-tiba orang itu datang pura-pura menanyakan, langsung membekap," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Iman, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi. "Kemudian dari lokasi, kita sedang menyusuri," paparnya.
Pada saat kejadian, kata Iman, korban sempat melakukan perlawanan saat pelaku memukulnya dengan tangan kosong.
"Itu awalnya dia dipukul pas lagi nelepon orangtuanya. Dia (korban) nangkis-nangkis pas dipukul, abis dipukul itu dia kemungkinan langsung ditusuk, tapi belum tahu sajamnya darimana," pungkasnya.
Sebelumnya, Bermodus lakukan sensus penduduk, Orang Tak di Kenal (OTK) lakukan penusukan gadis di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (20/10/2022).
Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Siswo De Cuellar Tarigan mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.00 WIB.
"Berdasarkan keterangan awal dari korban kejadian bermula pada sekitar jam 07.30 Wib saat korban sedang tiduran didalam rumah dengan keadaan sendirian (orang tua sedang pergi) terdengar ketukan pintu depan rumah," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya.
Mendengar ada ketukan pintu, korban berinisial T (20) tersebut pun membukakan pintu dan mendapati OTK di depan rumahnya.
Kepada T, bermodus petugas sensus, orang tak dikenal (OTK) tersebut meminta fotokopi berkas yang dimiliki keluarga korban dengan dalih mengingat data kependudukan.
"Pelaku mengaku petugas sensus, meminta fotocopy KK dan KTP dengan maksud hendak melakukan sensus penduduk, setelah itu korban meminta waktu untuk menghubungi orang tuanya terlebih dahulu untuk meminta konfirmasi," ujar Siswo.
Pada saat korban sedang menghubungi orangtuanya, lanjut Siswo, menurut T, pelaku masuk ked alam rumah lalu memukul kepala bagian belakang dengan tangan kosong. Tak lama melakukan penusukan pada gadis itu.
"Sempat ada perlawanan dari korban namun tak lama pelaku menusuk korban dengan senjata tajam jenis masih belum diketahui, setelah melihat korban terkapar pelaku langsung melarikan diri," ucapnya. (Panca)