AFGHANISTAN, POSKOTA.CO.ID - Pengusiran mahasiswi etnis Hazara dari asrama Universitas Kabul merupakan tindakan yang mengkhawatirkan.
Pernyataan ini datang dari lembaga hak asasi manusia Amnesti Internasional.
Taliban usai meraih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 lalu mencegah anak perempuan melanjutkan pendidikan mereka di luar kelas enam.
Kemudian menutup jalan bagi perempuan untuk masuk universitas.
Bahkan media baru-baru ini melaporkan pengusiran mahasiswi etnis Hazara dari asrama Universitas Kabul.
Amnesti International pada Rabu (19/10/2022) menggambarkan laporan media tentang pengusiran mahasiswi dari asrama Universitas Kabul sebagai aksi yang sangat mengkhawatirkan.
Lembaga ini menekankan perlunya akses perempuan terhadap pendidikan.
Keputusan Taliban ini diambil setelah demonstrasi mahasiswi baru-baru ini yang melakukan protes atas tindakan Taliban mengenai pendidikan anak perempuan.
Belum lama berselang terjadi serangan terhadap sekolah Kaj di barat Kabul sehingga menewaskan sekitar 60 siswi.
Beberapa pejabat Taliban telah mengumumkan ancaman keamanan sebagai alasan pengusiran mahasiswi dari universitas.
Pemerintah sementara Taliban telah berulang kali berjanji untuk membuka kembali sekolah dasar kelas enam.
Menteri Pendidikan Pemerintahan Sementara Taliban Habibullah Agha menjelaskan struktur baru dalam kementerian ini untuk membuka kembali sekolah-sekolah perempuan. ***