Balita Asal Depok Korban Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia Setelah Konsumsi Obat Cair

Jumat 21 Okt 2022, 17:36 WIB
Iah Soleha (40), ibu korban dari Qia usai menunjukan foto semasa hidup di rumah duka daerah Cipayung Kota Depok.(Foto: Angga)

Iah Soleha (40), ibu korban dari Qia usai menunjukan foto semasa hidup di rumah duka daerah Cipayung Kota Depok.(Foto: Angga)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Seorang balita di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Minggu (16/10/2022), menjadi salah satu korban gagal ginjal akut hingga meninggal dunia paska mengkonsumsi obat cair.

Korban Azqiara Anindita Nuha usia 3 tahun delapan bulan, akrab disapa Qia, meninggal dunia setelah seminggu menjalani perawatan di RS Cipto Jakarta Pusat. Meninggalnya korban divonis penyakit gagal ginjal akut.

"Ya, putri saya meninggal dunia setelah badannya drop secara dratis kurang lebih hanya seminggu dirawat. Tim dokter bilang putri saya gagal ginjal akut," ujar ibu korban, Iah Soleha (40)  kepada wartawan usai dikonfirmasi langsung ke rumah duka RT 01 RW 08, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jumat (21/10/2022) siang.

Qia merupakan putri bungsu dari empat bersaudara pasangan Soleha dengan Andan Nashri (52). Menurut Soleha, mulai pertama kali sakit, pada Kamis (6/10/2022) malam, panas sama pilek dikasih minum obat paracetamol di rumah dan obat pilek Rinos. Setelah  itu pada Jumatnya panas sama pilek Qia sudah sembuh.

Hari Sabtu (8/10/2022) sekitar pukul 03.00 WIB Qia mengalami muntah-muntah sebanyak 15 kali. Pagi hari dibawa ke Klinik Bakti Jaya. Oleh dokter dikasih obat mual panas, pilek dan orarit.

Setelah dikasih obat dari klinik Bhakti Jaya, anaknya sudah mau makan dan minum banyak. Dan kondisinya sudah lebih baik. Namun demikian, makan dan minum yang masuk ke perut keluar lagi (muntah).

Lalu pada Minggu malam hari bersama suami, Soleha memutuskan  membawa anaknya ke RS Bunda Aliyah Depok. Setelah mendengar keluhan anaknya muntah sampai 15 kali, langsung ditangani dokter di Instalasi Gawat Darurat. Setelah itu Qia tetap muntah-muntah dan tidak buang air kecil.

Akhirnya dokter memutuskan, untuk memeriksa laboratoriun dan  hasilnya putrinya tersebut  divonis gagal ginjal stadium 3. Lalu disarankan disuruh masuk ruang PICU.

Pada malam pertama dirawat, Qia sudah ada perburukan kondisi lalu dalam waktu sehari dirawat turun drastis sudah divonis stadium 6.

Pada hari Selasanya, tim dokter untuk mencari rumah sakit tipe A yang ada PICU. Dan akhirnya dapat di RSCM. Setelah sehari perawatan, Qia mulai hilang ingatan. Dia sudah tak mengenal ibunya.

"Setelah lepas selang fentilator langsung di-HD selama lima jam tidak sadar. Hari Jumat itu anak saya sudah mulai tidak inget dan masih tidak ada kencing saat buka pampers. Malam minggu anaknya kritis dengan saturasi oksigen dibawah 40  langsung dipasang ventilator di ruang PICU tidak boleh ditungguin," tambahnya.

Menurut Soleha, Qia tidak memiliki riwayat sakit. Dan selama ini  sehat-sehat saja. Bahkan setelah dirawat di rumah sakit sempat membaik dan minta beliin jajanan makanan yang banyak.

"Dari situ permintaan terakhir putri saya sempat memakan jajanan kesukaannya. Setelah itu langsung drop dratis tidak merasakan enak dan tidur terus sampai tidak mengenal siapa-siapa," tambahnya.

Selama perawatan, Soleha mengatakan, satu ruangan PICU anaknya setiap hari ada saja yang meninggal dunia mulai usia empat bulan, enam bulan, dan delapan bulan dengan gejala sama gagal ginjal akut seperti putrinya.

Hampir seminggu perawatan di RS Cipto sampai dilakukan cuci darah, Soleha menyebutkan malah bukan membaik tiba-tiba putrinya ngedrop dan tidak sadar.

"Saturasi oksigen anak saya sudah sangat rendah sekitar 40 an ditambah sudah tidak sadarkan diri. Sama dokter dipasang ventilator sampai akhirnya meninggal pada Minggu (16/10/2022) pukul 8.20 WIB," paparnya.

Selain itu Soleha mengungkapkan putrinya merupakan anak yang lincah, gesit, dan tidak ada riwayat sakit sama sekali. Dan juga jika sakit demam atau pilek maunya hanya obat sirup.

"Namanya juga anak-anak kalau dikasih puyer tidak mau. Karenanya sama yang kasih obat disiasati obat puyer ditambah sirup supaya bisa diminum," tuturnya.

Soleha menambahkan, hingga meninggal sampai organ dalamnya rusak, tim dokter tidak bisa memastikan penyebab sakit anaknya.

"Sudah ditanyakan ke dokter RS Cipto tapi penyebab kematian putrinya selain divonis gagal ginjal akut ada penyebab lain, sampai sekarang masih misterius," tutupnya.

Anak Periang

Qia itulah panggilan dari Azqiara Anindita Nuha di dalam keluarga, semasa hidup dikenal sebagai anak yang ceria dan suka bercanda bercanda bersama teman-teman sebayanya.

"Keseharian keponakan saya itu di rumah anaknya ceria banget, demen bercanda. Itulah kenangan baik bersamanya semasa hidup," ujar Irwan, paman dari Qia kepada Poskota.co.id.

Sama orang tuanya, lanjut Irwan, sudah disekolahkan membaca seperti sekolah bimbingan belajar (bimbel) dekat rumah.

"Anaknya pinter karena dididik ketat sama sang ibu. Hasilnya sudah pintar membaca," tuturnya.

Terpisah Kepala UPT Puskesmas Ratu Jaya, Imron didampingi Lurah Ratu Jaya Bambang setelah menerima informasi bahwa ada salah satu warganya balita meninggal dunia divonis gagal ginjal akut langsung ke rumah duka.

"Untuk terindikasi adanya gagal ginjal akut di wilayah Ratu Jaya sementara ini keterangan dari ibunya langsung baru satu orang, dan mudah-mudahan hanya satu," ujarnya kepada wartawan.

Untuk penanganan sendiri, lanjut Imron, pihaknya akan mengkoordinasikan kepada Dinas Kesehatan tingkat Kota.

"Nanti kita akan mencari informasi langsung ke Rumah Sakit Bunda Aliyah dan RSCM sesuai tadi keterangan ibu korban. Sampai di situ dulu tahap kita," paparnya.

"Jadi ibu korban ini setelah anaknya sakit langsung dibawa ke klinik langsung ke rumah sakit Bunda Aliyah. Jadi tidak dibawa ke Puskesmas," tutupnya. 

Berita Terkait

Emak-emak Kecewa Kerja BPOM

Sabtu 22 Okt 2022, 06:00 WIB
undefined
News Update