ISMURNI, 30, sebagai guru SMPN tapi kelakuannya nggak bisa digugu dan ditiru. Bayangkan, pamitnya ke Palembang ngurus sertifikasi guru, tapi ternyata belok ke Tangerang.
Bersama PIL-nya dia mengerang-erang keenakan di kamar hotel. Skandal ini terbongkar gara-gara suami ngacak HP istrinya saat tidur.
Orangtua selalu menasihati, suami istri harus saling percaya-mempercayai, termasuk menghormati kepercayaan masing-masing. Tapi awas, jangan sekali-kali menyalah-gunakan kepercayaan itu. Maksudnya berani berbuat bohong dengan alasan akan tetap dipercayai.
Ini bukan kisah Ferdy Sambo – Putri Candrawathi, bro! Sebab sekali istri atau berbuat bohong, seumur hidup pasangannya takkan percaya.
Pasangan Ismurni – Ferdian, 35, awalnya hidup dalam bingkai saling mempercayai antara suami istri. Tapi gara-gara Bu Guru di SMPN Lubuklinggau ini terpikat lelaki lain, mulailah Ismurni mengkhianati kepercayaan suami.
Maklum, Ferdian ini suami yang lugu, tidak neko-neko, tidak pernah pula ngusilin orang, termasuk menuduh ijazah presiden palsu macam Bambang Tri dan dokter Tifa.
Di sela-sela kesibukan mengajar, ternyata ada lelaki lain yang menaruh minat pada Bu Guru Ismurni. Pekerjaan mapan, golongan kerjanya sebagai ASN juga sudah lumayan. Bandingkan dengan suaminya, dia pekerja swasta di perusahaan yang bukan papan atas. Bila perusahaan bangkrut habislah nasib Ferdian.
Dia memang bukan Ferdi Sambo, yang meski pangkatnya sudah dilucuti, uang simpanannya masih banyak. Di sidang Pengadilan pun masih pakai batik kayak mau kondangan.
Mendadak Bu Guru jadi lupa pada suaminya. Ajakan koalisi Endar, 37, diterimanya, sehingga keduanya suka jalan bareng, meski mainnya masih di sekitar Lubuklinggau saja. Tapi karena dirinya seorang guru, dan tentu saja banyak muridnya dari berbagai angkatan, Ismurni khawatir bahwa debut selingkuhnya ketahuan salah satu muridnya. Apa kata dunia?
Maka belum lama ini mereka berencana menggelar wisata haram di luar kota, tepatnya Tangerang. Pada suami dia pamitan mau ke Palembang selama dua hari untuk mengurus tunjangan sertifikasi. Padahal aslinya, bersama Endar keduanya ke Jakarta naik pesawat.
Mungkin sudah kebelet untuk eksekusi setelah koalisi, mereka tidak mencari hotel di Jakarta, tapi cukup di Tangerang saja. Di tempat inilah Ismurni mengerang-erang keenakan bersama PIL-nya.
Usai berkoalisi asmara, Ismurni kembali ke Lubuklinggau dengan bawa oleh-oleh empek-empek kapal selam, demi meyakinkan suami bahwa benar-benar dari Palembang. Padahal oleh-oleh tersebut belinya dari Tangerang juga. Maka si empek-empek pun merasa bingung.
Soalnya sudah dibawa dari Palembang ke Tangerang, eh dari Tangerang dibawa lagi ke daerah Palembang. “Kalau begini, lain kali ogah gue jadi empek-empek,” begitu kata si empek-empek andaikan bisa ngomong.
Benar memang, suami percaya sekali bahwa istri memang barusan dari Palembang. Buktinya ya empek-empek tersebut. Tapi ketika istri tidur habis “kerja berat” di hotel Tangerang, iseng-iseng Ferdian mbukak dan ngacak-acak isi chatingan istri.
Alangkah kagetnya, di situ ditemukan dialog-dialog mesum antara istrinya dengan Endar sebagai PIL-nya. Segera saja Ferdian melapor ke Polres Lubukleinggau dan Inspektorat.
Nah lho, habis bernikmat-nikmat akhirnya kiamat……. (GTS)