Dalam beberapa bulan terakhir, seolah kita “disuapi” informasi horor resesi dengan beragam istilah yang diunggah. Ada yang menyebutnya sebagai awan gelap, hantu inflasi, suku bunga tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang merendah.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi tahun depan dengan ancaman makhluk tidak kasat mata yang mengancam dunia, termasuk negeri kita. Situasi bisa terjadi hingga akhir Desember 2023, artinya dua bulan sebelum Pemilu serentak (Pilpres dan Pileg) yang digelar 14 Februari 2024.
“Wah gawat dong Bro, kalau pas pemilu hantunya tiba –tiba nongol? “ kata Heri mengawali obrolan warteg sambil maksi bersama mas Bro dan Yudi.
“Nggak usah khawatir negara kita kuat. Bisa menangkal makhluk yang tidak terlihat. Kita punya banyak ahlinya,” jawab Yudi.
“Sepertinya kamu begitu percaya diri bisa mengatasi?” tanya Heri.
“Dalam situasi yang penuh ketidakpastian harus tetap percaya diri. Nggak boleh panik agar tidak menjadi lengah,” kata Yudi.
“Terus apa tujuannya sering mengunggah soal hantu resesi, bukankah itu malah menakuti, namanya juga hantu, “ kata Heri.
“Biar kita makin kebal dengan segala macam hantu ancaman,”kata Yudi. “Susah juga ngobrol sama kalian, selalu salfok,” ujar Heri keluar warteg.
Melihat sohibnya pergi, mas Bro dan Yudi memanggilnya” Hei Bro, obrolan belum selesai,”, tetapi yang dipanggil terus melangkah.
‘Betul juga apa yang ada dalam benaknya. Haruskah tebar horor resesi ,” kata mas Bro.
“Bukan menebar horor, tetapi mengajak kita semua meningkatkan kewaspadaan bahwa situasi tahun depan penuh ketidakpastian,” ujar Yudi.
“Sinyal, tugas presiden mendatang lebih berat, tak hanya soal ancaman polarisasi, disintegrasi, juga resesi ekonomi,” ucap mas Bro.
“Maksudnya jangan asal tergiur nyapres?” kata Yudi. (jokles).
-(1).jpg)
