ADVERTISEMENT

Solidaritas Dengan Situasi di Iran, Ratusan Warga Demo Kedutaan Besar

Selasa, 18 Oktober 2022 16:00 WIB

Share
Demonstrasi di depan Kedutaan Besar Iran di Jakarta. (Foto: Andreas Harsono)
Demonstrasi di depan Kedutaan Besar Iran di Jakarta. (Foto: Andreas Harsono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 200 warga Jakarta, termasuk diaspora Iran, berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

Mereka menuntut penyelidikan yang transparan dan jujur atas kematian puluhan perempuan dan anak di Teheran dan kota-kota lain.

Di samping itu menuntut menghentikan aturan wajib hijab yang tidak adil.

“Kami prihatin atas nasib perempuan Iran. Mereka mendapat perlakuan tak adil, tindak kekerasan, bahkan pembunuhan, semata-mata karena busana yang diatur negara. Mereka  memperjuangkan hak azasi mereka sebagai manusia dan menolak aturan pemaksaan hijab,” kata Ketua Perkumpulan Jaga Pancasila Zamrud Katulistiwa (Galaruwa) Santiamer Haloho.

“Kami mendesak pemerintah Republik Islam Iran untuk melakukan investigasi ulang yang independen dengan metode transparan dan jujur guna mencari duduk perkara kematian Mahsa Amini,” kata Haloho.

Mahsa Amini, perempuan Kurdi Iran, ditangkap di Teheran pada 13 September karena mengenakan busana yang dianggap tak pantas. Dia tewas tiga hari kemudian.

Kemarahan publik atas kematian Mahsa Amini memicu unjuk rasa di lebih 90 kota di Iran selama tiga pekan terakhir. #IranProtest (Protes Iran) melibatkan ratusan ribu orang dengan slogan “Perempuan, Kehidupan, dan Kemerdekaan.”

Ratusan perempuan Iran membakar hijab mereka sebagai protes atas aturan wajib jilbab, yang dijadikan hukum pidana di Iran sejak 1983. Hashtag mereka adalah #HairforFreedom (Rambut Untuk Kebebasan).  

Berbagai protes dihadapi dengan operasi keamanan yang berujung kerusuhan sehingga memicu kematian setidaknya 185 orang per hari ini serta penangkapan ribuan orang. Termasuk setidaknya 28 wartawan. Mereka termasuk Niloofar Hamedi, wartawan pertama yang datang ke Rumah Sakit Kasra, memotret orangtua Mahsa Amini, dan memberitakannya. Niloofar Hamedi ditangkap petugas intel Iran pada 22 September 2022.

Aksi damai ini didukung beberapa organisasi. Termasuk Galaruwa, Indonesia Bangkit/Tiga Pilar, Forum Betawi Bersatu, Gerakan Rakyat Peduli Bangsa, Forum Dai Nusantara, Laskar Masyarakat Adat Dayak Nasional, diaspora Iran maupun Hazara dari Afghanistan di Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT