MALANG, POSKOTA.CO.ID - Lantaran diduga arogan, Kepala Sekolah SMAN 1 Turen, Kabupaten Malang, Enny Retno Diwanti didemo para siswa sekolahnya pada Senin (17/10/2022).
Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah SMAN 1 Turen Malang lumpuh untuk sementara waktu.
Adapun video aksi demo para siswa SMAN 1 tersebar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @terang_media pada Selasa (18/10/2022).
Disebutkan bahwa aksi protes ini dilakukan saat apel bersama di halaman SMAN 1 Turen Malang. Kendati hujan turun di tengah aksi, para siswa masih bertahan menyuarakan protesnya.
Beberapa poster dan spanduk juga dipasang di pagar pembatas di depan sejumlah kelas di lantai 2. Ada poster yang bertuliskan “#STOP AROGANSI’ hingga poster bertuliskan “MUTASI KEPALA SEKOLAH KAMI”.
Mantan OSIS SMAN 1 Turen, Rangga Wisnu, mengungkap bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai puncak kekecewaan dan sikap arogansi dari Kepsek SMAN 1 Turen.
"Masalah (pemicu) awalnya sebenarnya karena sikap arogansi beliau (kepala sekolah). Kepala sekolah yang kami anggap sebagai pemimpin dan orang tua kita di sekolah, tetapi menunjukan arogansi," ujar Rangga Wisnu, dikutip dari akun instagram @terang_media pada Selasa (18/10/2022).
Ia juga mengatakan sikap arogansi Kepsek sudah kuncul berulang kali. Hal itu ditunjukkan dengan mengancam siswa hingga guru.
"Tidak satu atau dua kali, bahkan arogansi (kasek) ditunjukkan dengan mengancam siswa dan bapak ibu guru," pungkasnya.
Berikut video demo siswa di SMAN 1 Turen, Malang:
Sementara, Kepsek SMAN 1 Turen Enny Retno Diwati turut memberikan penjelasannya kepada para siswa ketika demo berlangsung. Terlihat dalam video bahwa pihak kepolisian juga tampak datang mengamankan aksi tersebut.
Enny mengaku telah menyampaikan tuntutan para siswa untuk disampaikan kepada dinas pendidikan dan Gubernur Jawa Timur.
Kepsek SMAN 1 lantas mengatakan bahwa sekolah yang ia pimpin telah menghasilkan banyak prestasi.
“Tidak ada kekecewaan dan tidak ada keberatan manakala kalian tidak menginginkan saya memimpin di lembaga ini. Yang jelas, selama saya tanggal 1 desember 2021 memimpin SMA Negeri 1 Turen, prestasi yang sudah diberikan lembaga ini sudah tidak bisa dihitung,” kata Enny.
Pada kesempatan yang sama, Enny juga menyinggung para guru yang mengajari murid-muridnya pendidikan karakter, namun ternyata nol besar.
“Saya sangat prihatin, bapak dan ibu guru yang sudah mengajari kalian karakter ternyata nol tidak ada hasilnya. Jangan salahkan kami, terutama bapak dan ibu guru manakala tahun ajarabn baru peminat SMAN 1 Turen ini akan mengalami penurunan,” kata Enny.
“Hari ini saya tidak mencari kemenangan, tapi saya mencari kebenaran,” lanjutnya.
Hal itu juga ditanggapi oleh seseorang yang merekam video pidato tersebut.
“Waduh, bacotnya bukan main,” kata perekam demo di SMAN 1 Turen Malang. (*)