JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Senada dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpesan pada anggotanya untuk meninggalkan gaya hidup hedon, apalagi sampai pamer barang mewah di media sosial.
Kapolri juga mengingakat soal akhlak Rasulullah SAW yang melekat dengan kesederhanaan.
Hal itu disampaikan Kapolri Sigit dalam acara Maulid Nabi yang diadakan Mabes Polri di Lapangan Bhayangkara di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
"Ini juga yang selalu menjadi pesan salah satu akhlak Rasulullah melekat dengan kesederhanaan. Pak presiden juga menyampaikan tinggalkan gaya-gaya yang tidak pas pada saat ini, kehidupan hedonis," kata Kapolri.
Kapolri menilai bahwa saat ini kondisi masyarakat sedang tidak stabil. Ia meminta para anggota Polri agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat.
"Tentunya kita harus sadar bahwa kita semua harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga rekan-rekan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi," jelas Listyo.
Ia juga menegaskan jangan sampai para anggotanya hanya mencari karir atau jabatan di institusi Polri.
"Pada saat megabdi, jadikan ini semua sebagai amal ibadah," tambahnya.
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi mengigatkan soal gaya hidup polisi yang terkesan hedonis di tengah krisis. Hal itu juga terkait dengan kepercayaan masyarakat kepada Polri yang menurun drastis.
Hal itu disampaikan ketika Jokowi memanggil para pejabat utama Mabes Polri, Kapolda hingga Kapolres ke Istana Negara pada Jumat (14/10/2022). Presiden meminta Polri untuk bekerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Presiden mengatakan, kepercayaan masyarakat pada Polri anjlok dari angka 80,2 persen pada bulan November 2021 menjadi hanya 54 persen pada bulan Agustus 2022.
“Itulah pekerjaan berat yang Saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini,” ujar Presiden Jokowi, dikutip dari halaman Sekretariat Kabinet pada Sabtu (15/10/2022).
Jokowi lalu mengingatkan para jajaran Polri soal gaya hidup agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Terlebih lagi saat ini situasi di semua negara sedang sulit karena menghadapi gelombang dan badai ekonomi global.
“Situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama, hati-hati dengan ini hati-hati. Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi,” tutur Presiden.
“Saya ingatkan yang namanya kapolres, wakapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, mengerem total masalah gaya hidup,” imbuhnya. (*)