Bencana Ancam Kota - Kota di Pesisir Asia

Minggu 16 Okt 2022, 09:00 WIB
Suasana pemukiman di tepi kanal Te di Kota Ho Chi Minh pada 17 September 2018.

Suasana pemukiman di tepi kanal Te di Kota Ho Chi Minh pada 17 September 2018.

POSKOTA.CO.ID - Bencana mengancam kota-kota pesisir di Asia Selatan dan Tenggara.

Situasi ini berdampak pada nasib puluhan juta orang lebih rentan.

Keterangan ini ditunjukkan dari hasil studi yang menyebutkan kota-kota pesisir di Asia Selatan dan Tenggara tenggelam lebih cepat daripada di tempat lain di dunia.

Di samping akibat kenaikan permukaan laut, urbanisasi yang cepat juga menjadi faktor lain.

Urbanisasi membuat kota-kota ini menyedot air tanah secara besar-besaran untuk melayani pertambahan penduduk.

Demikian hasil penelitian Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura yang terbit di jurnal Nature Sustainability pada bulan September seperti dikutip dari AFP.

“Hal ini menempatkan kota-kota yang mengalami penurunan tanah lokal yang cepat, berada dalam risiko bahaya pantai yang lebih besar dibanding yang sudah ada, karena kenaikan permukaan laut yang didukung oleh iklim,” ungkap studi tersebut.

Pusat kota terpadat dan pusat bisnis utama Vietnam, Ho Chi Minh City, turun rata-rata 16,2 milimeter setiap tahun. Kota ini menjadi yang paling cepat tenggelam berdasar kajian data satelit dari 48 kota pesisir besar di seluruh dunia yang disurvei.

Kota pelabuhan Chittagong di Bangladesh Selatan berada pada urutan kedua dalam daftar itu.

Ahmedabad di India Barat, Jakarta, dan Yangon Myanmar juga tenggelam lebih dari 20 milimeter pada tahun-tahun puncak.

“Banyak kota-kota pesisir yang cepat surut ini adalah kota-kota besar yang berkembang pesat di mana terdapat tuntutan ekstraksi air tanah yang besar dan struktur bangunan yang dibangun sangat padat. Hal ini berkontribusi pada penurunan tanah lokal,” tambah studi itu.

Kota-kota tersebut tenggelam bukan akibat perubahan iklim. Tetapi tim peneliti mengatakan pekerjaan mereka akan memberi wawasan yang lebih baik tentang bagaimana fenomena tersebut akan memperparah efek kenaikan rata-rata permukaan laut yang didorong oleh iklim.

Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC) melaporkan bahwa pada 2050 lebih dari satu miliar orang akan tinggal di kota-kota pesisir yang berisiko naik permukaan lautnya.

IPCC mengatakan permukaan laut global dapat naik hingga 60 sentimeter pada akhir abad ini. Bahkan jika emisi gas rumah kaca berkurang tajam. ***

Berita Terkait
News Update