ADVERTISEMENT
Senin, 10 Oktober 2022 07:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun, polarisasi politik pada Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 memunculkan istilah kadrun. Istilah tersebut diarahkan kepada kelompok Islamis yang merupakan pendukung Prabowo-Sandi dan Anies Baswedan.
Lalu Ferdinand Hutahean menyebutkan bahwa dulu ia pernah masuk sebagai salah satu tim sukses untuk pemenangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2029.
Namun, eks politikus Demokrat itu mengundurkan diri setelah ada penghinaan terhadap Ani Yudhoyono.
Ia turut menyertakan bukti artikel soal itu yang berjudul “Bu Ani Diolok, Ferdinand Mundur dari Timses 02”. Artikel tersebut terbit pada tahun 2019.
Saya mundur kala itu karena kekejian penghinaan qadrun terhadap Ibu Ani Yudhoyono yg sgt saya hormati, sy sayangi dan baik kpd saya.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah5) October 8, 2022
Saya tak habis pikir ketika teman2 @PDemokrat melupakan itu dan bersekutu dgn mereka skrg.
Semoga Bu Ani damai di Surga.https://t.co/WNVnyOUy6p
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT