JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini muncul pernyataan dari kuasa hukum Brigadir J yang seolah telah menyerah dengan kasusnya untuk memperjuangkan keadilan bagi Yosua Hutabarat.
Sontak pernyataan yang dilontarkan oleh Kamaruddin Simanjuntak itu menuai sorotan dari publik yang mengikuti kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Kamaruddin Simanjuntak lantas mengklarifikasi pernyataannya lewat podcast bersama aktivis Irma Huttabarat. Dalam siniar itu, ia mengatakan bahwa bukan pihaknya yang ingin menyerah dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Namun, yang menunjukkan tanda ingin menyerah dari kasus Brigadir J adalah ayahnya, Samuel Hutabarat.
Samuel Hutabarat mengungkap bahwa perjalanan kasus pembunuhan anaknya itu dianggap sangat melelahkan.
Kamaruddin juga mengungkap hal yang sama dengan menyebut kasus pembunuhan Brigadir J membuat pihaknya lelah dan jenuh.
"Jadi dari 5-6 surat kuasa yang kita dapat, yang sudah jalan biarlah jalan, tapi yang belum tak usah dijalankan karena kami sudah lelah atau jenuh. Karena satu surat kuasa saja, satu laporan polisi saja tiga bulan nggak tuntas," tutur Kamaruddin dalam kanal Youtube Irma Hutabarat dilansir pada Senin (19/9/2022).
Pihak keluarga Brigadir J juga mengaku kerap dimintai keterangan, akan tetapi kasus pembunuhan yang diotaki Ferdy Sambo itu berjalan di tempat.
“Toh tidak membuat anak saya kembali,” tutur Kamaruddin mengikuti seperti yang disampaikan Samuel kepadanya.
Namun, rupanya publik menyalahartikan pernyataan Kamaruddin dengan menganggap kubu keluarga serta kuasa hukum Brigadir J menyerah melawan kubu Ferdy Sambo.
Oleh karenanya, Kamaruddin menegaskan bahwa pihak kuasa hukum Brigadir J tidak akan menyerah semudah itu.
“Tetapi langsung dibantah karena kita semua akan berjuang menurut Ida Rosti," ujar Irma Hutabarat merujuk pernyataan ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, yang ingin tetap ada keadilan untuk anaknya.
Kamaruddin pun membenarkan pernyataan ibu Brigadir J yang dikutip Irma dan menegaskan pihaknya akan terus berjuang.
"Tetapi wanita-wanita pemberani bilang kita harus jalan," ujarnya. (*)