JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Selama menjabat sebagai Presiden sejak tahun 2014, Joko Widodo (Jokowi) sudah sebanyak 6 kali menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pengamat politik, Ujang Komarudin, menilai Jokowi telah melanggar janji kampanyenya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM berimbas pada melambungnya harga kebutuhan pokok.
"Nah kalau hari ini rakyat makin susah, makin menderita. Bahan-bahan pokok juga akan melambung tinggi karena invlasi juga akan tinggi," kata Ujang.
Kebijakan Jokowi menaikan harga BBM dapat berimbas menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Ya efeknya masyarakat makin susah, lalu kepercayaan masyarakat pada Jokowi makin rendah," kata Ujang.
Sebelumnya, pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar Subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Untuk diketahui, kenaikan harga BBM sudah 6 kali terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.
Kenaikan BBM era Jokowi pertama terjadi pada November 2014 yakni premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Lalu kenaikan BBM kembali terjadi pada Maret 2015 yang semula harga premium Rp 6.600 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kemudian pada bulan Oktober 2018 Jokowi kembali menaikan harga BBM premium menjadi Rp 7.000 per liter yang semula Rp 6.550 untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali. Sementara untuk daerah selain wilayah tersebut, menjadi Rp6.900 per liter.
Pada April 2022, Pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter mulai 1 April 2022.
Kemudian pada Agustus 2022 harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex naik.
Pertamax Turbo yang semula Rp 16.200 hingga Rp 16.900 menjadi Rp 17.900 hingga Rp 18.600.
Dexlite yang semula dibanderol Rp 15.000-Rp 15.700 naik menjadi Rp 17.800-Rp 18.500 dan Pertamina Dex dari harga Rp 16.500-Rp 17.200 per liter menjadi Rp 18.900-Rp 19.600.
Terbaru, pada September 2022 harga BBM subsisi mengalami kenaikan yakni Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (*)