Biaya Operasional Tinggi, Pengusaha Kapal Penyebrangan di Merak Keluhkan Kenaikan Harga BBM

Senin, 5 September 2022 15:14 WIB

Share
Petugas SPBU memasang plang harga BBM baru. (andi adam faturahman)
Petugas SPBU memasang plang harga BBM baru. (andi adam faturahman)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pengusaha penyebrangan kapal di Merak - Bakauheni dirundung resah, pasca pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Ketua Gapasda (Gabungan Pengusaha Kapal), Togar Napitupulu mengaku keberatan dengan kenaikan BBM. Alasannya, hal itu membebani operasional kapal.

"Artinya lebih berat. Kemarin kita udah berat ongkos kapal, ditambah lagi dengan naiknya ini (BBM), pasti berat," katanya, Senin (5/9/2022).

Ia mengatakan, belum menghitung kerugian usai BBM naik pada 3 September 2022. Namun jika tarif penyebrangan tidak naik, dapat dipastikan pengusaha akan merugi.

 

"Kalau bicara untung rugi, belum kita lihat dampaknya. Karena kan nanti dampaknya ke jasa juga. Ini baru naik, dari biaya operasional pasti meningkat," ujarnya.

Ia menerangkan, pengusaha kapal penyebrangan di Merak-Bakauheni baru bisa bernafas lega usai pandemi mereda.

Tetapi dengan kenaikan BBM, membuat pengusaha galau lantaran belum ada kejelasan kenaikan tarif.

"Nggak terkatung-katung sih nggak, lagi kita upayakan naik ongkos tarifnya. Ya pandemi belum berakhir, baru mau bernafas udah ini. Tapi kita mau gimana lagi," terangnya.

Menurut Togar, usulan kenaikan tarif penyebrangan masih dirumuskan oleh para pengusaha. Namun, usulan kenaikannya telah disampaikan ke ASDP.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar