97 Personil Kepolisian Terlibat Kasus Pembunuhan Brigadir J, Wartawan Senior Ini Sebut Penyebabnya dari Adegan Berpelukan Fadil dan Sambo

Sabtu 03 Sep 2022, 17:19 WIB
Kolase Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat menunjukkan barang bukti pistol di kasus KM 50 dan foto saat berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo tersangkan otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)

Kolase Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat menunjukkan barang bukti pistol di kasus KM 50 dan foto saat berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo tersangkan otak pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)

"Dari segi berita menarik sekali," tambahnya.  

Kalau kemudian dengar ada hukuman mati atau tidak hukuman mati dan sebagainya terhadap Sambo, Panda mengatakan kalau istilah orang Medan, dia beli ini permainan.

"Jadi tidak usah menafsirkan lagi. Dengan istilah orang Medan itu, dia yang minta dihukum mati. Dia beli itu permainan. Biar lebih canggih lagi dia bikin sandiwara tembak menembak," terangnya.

Akhirnya, lanjut Panda, Ferdy Sambo melibatkan banyak orang. Sebenarnya dia mengkonstruksikan atau membangun dirinya untuk dihukum mati.

"Saya melihat dari sisi itu. Dia mau dihukum mati dia. Caranya mau dihukum mati, dia buat keanehan-keanehan. Dia buat tindakan-tindakan atau etape-etape yang memang orang harus dihukum mati," jelasnya.

Panda melihat prspektif yang lebih mahal dari kasus ini dia tidak terlampau khawatir. "Karena masyarakat intensitasnya, termasuk lembaga-lembaga hukum, artinya ada pengawasan kekuatan sosial yang mengontrol ini," ujarnya.

Dia percaya dengan petinggi di kejaksaan agung untuk mempertaruhkan reputasi mereka. Menurutnya, jajaran di kejaksaan akan mengkritis. 

"Jadi tidak semudah itu ada pola yang dipermainkan. Mereka punya integritas dan tekad untuk menangani ini sebelum dilimpahkan kasusnya ke pengadilan," tambahnya.

Panda melihat ada pengawasan yang begitu intens. 

"Clean, tidak ada perkara pidana yang sedahsyat ini yang diawasi masyarakat yang begitu luas. Sejarah kasus Kusni Kasdut yang spektakuler ini saja tidak ada," ujarnya.

Panda mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa yang cukup mahal. 

"Kalau ini betul-betul dengan arif dan bijaksana, Kapolri melakukan perombakan besar-besaran, melakukan perbaikan besar-besaran di internal kepolisian. Peluang emas ini jangan dilewatkan. 

Berita Terkait

News Update