Kategorisasi tersebut tergantung pada keunggulan film dalam menciptakan kekuatan ekspresif yang unik dengan menggunakan gaya seni yang unik.
Indonesia adalah negara Asia Tenggara yang merilis film ini, diselenggarakan oleh Perum PFN sebagai tuan rumah, bekerja sama dengan Manga Production, Asian Content Busines Summit (ACBS) dan Anatman Pictures yang secara bersama-sama mengkampanyekan konten kreatif tentang toleransi diversitas dan saling menghargai dalam berkreasi.
"Melalui campaign kali ini, kami ingin menghadirkan hal yang lain daripada yang lain, harapannya selain menekan issue intoleran, kami pun ingin memberikan edukasi bagi masyarakat begitu eratnya suatu tayangan hiburan bisa memberikan pesan yang tepat bagi semua kelangan. Yang utamanya adalah begitu pentingnya untuk diketahui bagi para generasi muda tentang toleransi, diversitas dan saling menghargai," kata Direktur Utama Perum PFN, Dwi Heriyanto B.
Film 'The Journey' di Indonesia, membuka pintu kolaborasi global antara filmmaker Indonesia, Asia dan Timur Tengah yang nantinya akan dijembatani oleh ACBS.
Film ini juga akan mencakup pesan-pesan pemberdayaan pemuda, kolaborasi ekonomi, kesempatan kerja, transfer teknologi, dan pertukaran budaya.
Kerja sama ini penyelenggaraan ini menjadi pintu kolaborasi awal yang akan diikuti dengan pertukaran konten kreatif lainnya berupa produksi dan distribusi film antara Indonesia dengan negara Asia lainnya dan Timur Tengah melalui Manga Productions.
Industri animasi bernilai US$400 miliar saat ini dan diproyeksikan mencapai US$600 miliar pada tahun 2030.
Asia adalah pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk konten anime.
"Kami berharap The Journey akan menginspirasi dan mendorong kreasi bersama, produksi bersama, dan pertukaran dalam pendidikan dan perusahaan," tambah Dwi Heriyanto B.
Gala premier film 'The Journey' berlangsung di CGV FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, pada 1 September 2022, yang diikuti oleh penayangan di kanal OTT seperti Maxstream, Kanal budaya dan TVRI. (*/mia)