Plt Kepala BKKBN Perwakilan Banten, Dadi Ahmad Roswandi. (bilal)

Regional

BKKBN Banten Ungkap Sebanyak 30 Ribu Anak Masuk Kategori Risiko Stunting

Kamis 01 Sep 2022, 23:14 WIB

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Banten menegaskan ada 30 ribu anak yang masuk pada kategori risiko stunting.

Hal itu dipicu oleh usia ibu yang masih di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun, serta memiliki anak dalam jangka waktu dekat.

Plt Kepala BKKBN Perwakilan Banten, Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, perlu penanganan serius dalam menangani stunting.

Terlebih hal ini menjadi atensi pemerintah pusat.

Menurutnya, pencegahan merupakan langkah efektif untuk menghindarkan generasi penerus Bangsa terkena stunting.

"Sekitar 30 ribu ibu-ibu hamil potensi risiko stunting. Soalnya hamilnya terlalu muda, artinya di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Ada juga masih punya bayi 6 bulan tapi hamil lagi," katanya saat ditemui di Plaza Aspirasi, Kamis (1/9/2022).

Ia menjelaskan, studi litelatur menyebutkan stunting sulit disembuhkan.

Sehingga perlu upaya preventif dari semua elemen.

Setiap lembaga wajib berkolaborasi dalam rangka pencegahan stunting, mulai dari edukasi, ekonomi, hingga penanganannya.

"Stunting itu ada studi litelatur tidak bisa disembuhkan, ada juga yang sukar diobati. Kalau sudah melewati 1.000 HPK, treetment apapun cenderung sulit bisa sembuh kembali," jelasnya.

Dadi menyatakan, tahun 2022 Banten wajib menurunkan 4 persen angka stunting.

Saat ini ada 24 persen anak terkena stunting.

Beban ini menjadi berat lantaran ada tambahan risiko anak terkena stunting dengan melihat masa kehamilan pada ibu.

"Targetnya 20 persen (di 2022). Dari 24 ke 20. Menurunkan 4 persen ini berat banget, yang kita takuti 30 ribu risiko stunting masuk lagi," pungkasnya. (bilal)

Tags:
Stunting pada AnakBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)BKKBN Banten Ungkap 30 Ribu Anak Alami Resiko Stunting

Administrator

Reporter

Administrator

Editor