ADVERTISEMENT

Andi Arief Tuding Jokowi Melawan PDIP karena Tak Dilibatkan Menentukan Capres: Negarawan Harusnya Patuh pada Aturan Partai

Kamis, 1 September 2022 15:18 WIB

Share
Presiden Joko Widodo. (foto: ist)
Presiden Joko Widodo. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah memberikan perlawanan pada partai pengusungnya yakni PDI Perjuangan. 

Pasalnya, Jokowi tak dilibatkan dalam menentukan calon presiden 2024 di PDIP. 

Menurutnya, musyawarah rakyat (Musra) Indonesia I menjadi cara Jokowi curhat kepada rakyat bahwa dirinya tak berkuasa di PDIP.

Di mana hasil Musra yang digelar gabungan relawan Jokowi di Bandung, Jawa Barat, memunculkan nama Jokowi di urutan teratas yang bakal didukung maju capres 2024. 

Andi Arief mengatakan, Musra para simpatisan Jokowi itu merupakan bentuk perlawanan terhadap PDIP. Andi menilai PDIP punya mekanisme sendiri yang tak melibatkan Jokowi dalam menentukan capres dan cawapres yang bakal diusung di Pilpres 2024.

"Bentuk perlawanan Jokowi pada PDIP. Kenapa? Karena Pak Jokowi kan petugas Partai PDIP. PDIP punya mekanisme sendiri yang tak melibatkan Pak Jokowi dalam penentuan capres-cawapres," kata Andi kepada wartawan, Kamis 1 September 2022.

Andi menilai hal ini merupakan bentuk pertentangan internal di dalam partai berlogo banteng moncong putih itu. Andi menyarankan seharusnya pertentangan itu tak diumbar ke publik.

"Sebaiknya pertentangan internal ini tidak diumbar ke publik atau bahkan dibawa ke sistem pemerintahan. Rakyat akan melihat bahwa Pak Jokowi melakukan mobilisasi dukungan untuk menekan PDIP," ucapnya.

Andi Arief menilai pertarungan internal pencapresan itu merupakan urusan PDIP, bukan menjadi persoalan rakyat. "Ini pertarungan internal sistem pencapresan di PDIP. Bukan persoalan rakyat," ujar Andi.

Andi menyebut, Jokowi sebagai negarawan seharusnya memberi contoh kepada rakyat. Dia juga menuding musra menjadi cara Jokowi curhat kepada rakyat bahwa dirinya tak punya kuasa di partainya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT