ADVERTISEMENT

Mengingat Tekanan MIgrasi Pembeli Pertamax ke Pertalite, Banggar DPR: Dukung Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Minggu, 28 Agustus 2022 22:32 WIB

Share
Pengendara motor mengantri BBM di salah satu SPBU Kota Bekasi. (foto: Ihsan).
Pengendara motor mengantri BBM di salah satu SPBU Kota Bekasi. (foto: Ihsan).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Badan Anggaran (Banggar)  DPR Said Abdullah mendukung rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia mengakui, beban subsidi energi sudah terlalu berat bagi keuangan negara.

"Tata kelola BBM bersubsidi kita tahun ini menghadapi tekanan karena migrasi pembeli dari Pertamax ke Pertalite," kata Said, Minggu (28/8/2022).

Politisi  PDI Perjuangan ini memperkirakan tekanannya bakal bertambah karena skema subsidi sekarang berbasis komoditas yang sulit sekali tepat sasaran. 

Ia pun menyarankan kenaikan harga Pertalite sebesar maksimal 30 persen dari harga berlaku, atau menjadi sekitar Rp 10 ribu per liter agar APBN 2022 lebih sehat.

"Kenaikan harga maksimal 30 persen sudah mempertimbangkan dampak inflasi agar tak terlalu tinggi," ucap  Said.

Ia menyadari kenaikan harga BBM bakal mempengaruhi tingkat inflasi dan melemahkan kemampuan konsumsi masyarakat. Karena itu, Said mengusulkan supaya kenaikan harga dilakukan secara bertahap.

Hal lain yang juga penting dilakukan pemerintah adalah segera mengubah skema penyaluran BBM bersubsidi. Said pun mendorong pemerintah membatasi akses terhadap Pertalite.

Opsinya bisa dengan menyalurkan langsung kepada penerima subsidi yang datanya diintegrasikan dengan data keluarga miskin, atau membatasi penyaluran berdasarkan jenis kendaraan. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT