JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Baru-baru ini beredar video viral yang memperlihatkan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengkritik hukum di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam video tersebut, secara blak-blakan Kamaruddin menyebut bahwa hukum paling rusak ada di era Jokowi.
Kamaruddin Simanjuntak juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini sudah menjadi negara otoriter.
Video Kamaruddin Simanjuntak itu ramai dibagikan di media sosial. Pengacara Brigadir J itu dinilai sudah keluar batas. Padahal, seharusnya ia fokus pada kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang melibatkan Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, dua ajudan, hingga ARTnya.
Adapun salah satu orang yang mengunggah video Kamaruddin adalah pegiat media sosial Jhon Sitorus. Ia mengunggah lewat akun Twitter pribadinya @Miduk17 pada Kamis (25/8/2022).
Dalam video berdurasi 45 detik itu, Kamaruddin secara blak-blakan mengatakan bahwa hukum paling rusak terjadi saat era pemerintahan Presiden Jokowi.
Pengacara Brigadir J juga menyebut bahwa saat ini Indonesia telah menjadi negara otoriter.
“Jadi ini bukan negara hukum lagi, sudah negara otoriter, negara kekuasaan,” ucap Kamaruddin dalam video tersebut, dikutip pada Jumat (26/8/2022).
“Rusak sudah hukum ini. Pokoknya di tangan pemerintahan Jokowi, hukum paling rusak di era beliau,” lanjutnya.
Tidak sampai di situ, Kamaruddin juga menyampaikan agar Indonesia mengutamakan Sumber Daya Manusia (SDM) ketimbang infrastruktur.
“Makanya selalu saya bilang, saya bukannya apa-apa ya, saya suruh Pak Jokowi 'sudahlah dulu membangun infrastruktur itu, bangunlah dulu SDM-nya' karena percuma dibangun infrastruktur kalau SDM-nya rusak, nanti dirusak juga itu bangunan, kan begitu,” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin juga meminta tolong kepada Jokowi untuk membina SDM dan memberikan pelatihan hukum.
“Jadi tolonglah Pak Jokowi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dibina mereka ini melalui saluran-saluran yang resmi, diajarkan pelatihan-pelatihan, penyegaran, diajarkan hukum acara supaya mereka mengerti hukum acara gitu ya. Kalau begini terus ya bagaimana,” ujar Kamaruddin.
Lantas Jhon Sitorus memberikan tanggapan kontra terhadap pernyataan Kamaruddin. Ia menyebut bahwa membangun SDM tanpa adanya infrastruktur hanya omong kosong.
“Kalo untuk ini saya TIDAK SEPENDAPAT. Membangun SDM tanpa membangun Infrastruktur itu namanya OMONG KOSONG,” tegas Jhon Sitorus, dikutip pada Jumat (26/8/2022).
Kalo untuk ini saya TIDAK SEPENDAPAT
— Jhon Sitorus (@Miduk17) August 25, 2022
Membangun SDM tanpa membangun Infrastruktur itu namanya OMONG KOSONG
Infrastruktur adl prasyarat MUTLAK membangun SDM yang berkualitas
Gimana caranya memajukan PAPUA tanpa membangun jalan2 raya agar mereka TERAKSELERASI? pic.twitter.com/ay259rkK36
Menurutnya, infrastruktur adalah prasyarat untuk membangun SDM yang berkualitas. Ia juga menyinggung pembangunan infrakstruktur untuk memajukan Papua.
“Infrastruktur adl prasyarat MUTLAK membangun SDM yang berkualitas. Gimana caranya memajukan PAPUA tanpa membangun jalan2 raya agar mereka TERAKSELERASI?” tanya Jhon Sitorus.
Pegiat media sosial itu lanjut menyinggung soal fasilitas pendidikan yang menurutnya susah diakses sebelum era Jokowi.
“Bagaimana cara meningkatkan SDM tanpa memulai dari pendidikan DASAR dimana fasilitas pendidikan dasar sblm era Jokowi masih JADUL dan susah diakses?” ujarnya.
Lebih lanjut, Jhon Sitorus menyarankan Kamaruddin Simanjuntak agar fokus dengan kasus Brigadir J terlebih dahulu dan tidak mengurusi hal yang lain.
“Bang Kamaruddin Simanjuntak saya pikir fokus mengurusi Brigadir J dulu. Urusan ekonomi dan SDM, nanti belajar dulu dgn benar,” cuit Jhon Sitorus. (*)