JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang tak suka dirinya bergabung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju.
Pihak-pihak tersebut kecewa dengan keputusan Prabowo Subianto bergabung di kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Terkait hal itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu pun melontarkan sindirannya kepada Prabowo. Ia menyindir Menhan RI dengan menyebut “pendukungnya dipenjara, dia masuk istana”.
Diketahui, Prabowo menyinggung pihak yang tak suka dia bergabung dengan Jokowi dalam pidatonya di acara Rapimnas Gerindra, SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
"Jadi saya waktu itu adalah rival politik pak Jokowi waktu saya bergabung ada pihak-pihak yang kecewa," tutur Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyebutkab bahwa pihak yang kecewa justru berasal dari luar negeri. Menhan RI menyebut bahwa mereka adalah pihak yang suka lihat Indonesia rusuh.
"Setelah saya analisa pihak yang kecewa justru dari luar negeri. Karena mereka suka lihat Indonesia rusuh," tuturnya.
Prabowo pun menyatakan bahwa ia bangga menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) untuk membantu Presiden Jokowi.
"Saya ini sudah tahun ketiga menjadi anak buah pak Jokowi dan saya tidak malu-malu karena kesetiaan adalah jiwaku,” ucap Prabowo.
Di sisi lain, mantan sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, mengungkapkan rasa kecewa terhadap sosok yang didukungnya pada Pilpres 2019 itu.
Said Didu kecewa lantaran apa yang dijanjikan Prabowo saat memutuskan bergabung dengan Jokowi tidak sesuai dengan fakta.
“Dia katakan menerima jabatan demi rakyat - faktanya bekerja hanya bagi utk kelompoknya,” tulis Said Didu di akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Senin (15/8/2022).
Said Didu juga menyinggung bahwa janji Prabowo untuk bersama rakyat tidak sesuai. Ia menyebut rakyat pendukungya dipenjara, sementara Prabowo masuk istana.
“Dia katakan bhw akan selalu bersama rakyat - rakyat pendukungnya dipenjara, dia masuk istana. Dia katakan bhw menerima jabatan utk hindari kerusuhan - yg terjadi justru pembantaian,” ujar Said Didu soal Prabowo. (*)