Sadis, Perlakuan Terhadap Brigadir Yoshua, Meski Berkali-kali Minta Maaf dan Ampun, Dalam Keadaan Terikat, Yoshua Disiksa kemudian Ditembak,
Kamis, 11 Agustus 2022 10:39 WIB
Share
Kamaruddin Simanjuntak bersama tim kuasa hukum keluarga menemukan banyak kejanggalan pada bekas luka di jenazah Brigadir J, dan foto Brigadir J (Nopryansah Yoshua Hutabarat) (foto: poskota/zendy)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ngeri dan sadis mungkin kata-kata itu yang pantas diucapkan pada pelaku penyiksaan terhadap Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada detik-detik dia disiksa dan dihabisi nyawanya. 

Dalam keadaan terikat kaki dan tangannya, Yosua disiksa Sambo. Permintaan maaf dan ampun dari Yoshua tidak digubris. Uraian ini tertuang dalam video Hello di mana seorang pemilik akun wieda 313 menuliskan motif kenapa Sambo begitu marah.

Terlepas kebenaran video berisi gambar Sambo dan Putri kemudian seorang wanita lain, tetapi video berisi tulisan mengenai detik-detik kematian Yosua itu sudah beredar luas di ranah publik.

Setelah melakukan penyiksaan, Sambo kemudian menyuruh Bharada E menembak. Beberapa kali Sambo menyuruh E menembak sehingga karena perintah atasan, E mengokang pistolnya dan meletus tembakan sampai 5 kali.

Menurut Kabareskrim Agus Adrianto dalam keterangan pers beberapa hari lalu, Sambo kemudian mengambil pistol brigadir Yoshua dan menembakannya ke tembok sebanyak 7 kali. Ada pun bharada E setelah melakukan tembakan dia langsung keluar. Tidak ada pelecehan seksual seperti diberitakan sebelumnya.

 

 

Isi curhatan pemilik akun di hello yang mengulas soal Fredy Sambo, Yoshua dan Putri

Perbuatan sadis tanpa rasa kemanusiaan ini digambarkan dalam sebuah keterangan di video Hello yang menunjukkan kemarahan membabi buta Sambo. Isi tulisan di Hello itu menunjukkan Putri ribut dengan Sambo gegara sang suami selingkuh dengan seorang polisi wanita. 

Saat Sambo ribut dan menampar Putri, Yoshua kemudian datang kemudian memasang badan untuk melindungi Ibu Putri. Disitulah Sambo kemudian menyeret Yoshua kemudian memerintahkan ajudan yang lain untuk mengikat Yosua.

Halaman
1 2
Editor: Tatang Suherman
Sumber: -