ADVERTISEMENT

Mengejutkan! Putri Candrawathi Disebut Ikut Menembak Brigadir Yoshua

Selasa, 13 September 2022 20:27 WIB

Share
Ilustrasi Brigadir Yoshua dan dua pembunuh berencana, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi Brigadir Yoshua dan dua pembunuh berencana, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabar mengenai pelaku penembakan Brigadir Yoshua terus bergulir. Jika sebelumnya pelaku pembunuhan adalah Ferdy Sambo dan Bharada E, kini nama Putri Candrawathi yang giliran tertuduh. 

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menduga Putri ikut andil dalam membunuh Yoshua. Dugaan itu muncul berkaitan dengan rekaman CCTV yang pernah diteliti oleh Komnas HAM.

“Iya (Putri Candrawathi menembak). Makanya saya katakan berkali-kali saya mungkin dibaca mungkin record-nya (rekaman CCTV) diambil. Saya katakan, saya belum meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih bergantung dari keterangan demi keterangan,” ujar Taufan kepada awak media belum lama ini.

Taufan mendesak pihak kepolisian agar bekerja serius dalam mencari bukti-bukti tambahan terkait peristiwa tersebut. Taufan mengaku, hingga kini pihaknya masih menyangsikan kesimpulan penyidik dalam menetapkan tersangka pembunuhan brigadir J.

Kemudian, Taufan juga menyarankan polisi untuk tidak terpaku pada keterangan saksi yang ada. Menurutnya, Polri juga harus mempertimbangkan alat bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kita mendorong penyidik itu untuk mendalami, jangan hanya terbatas pada keterangan semata-mata. Mereka katakan ada bukti lain. Sebab begini, ada problem yang luar biasa di situ, (yaitu) dihilangkannya CCTV yang ada di dalam rumah,” tegasnya.

Sementara itu, alasan Taufan mencurigai adanya eksekutor ketiga yang ikut menghabisi nyawa Brigadir J lantaran pihaknya melihat beberapa bukti dari uji balistik serta hasil otopsi ulang. Berdasarkan pengamatannya, jumlah peluru yang mengenai polisi asal Jambi itu tidak hanya satu.

 “Tidak mungkin dari senjata yang satu. Pasti lebih dari satu senjata, bisa lebih dari dua senjata. Makanya saya munculkan juga ada pihak ketiga. Kalau baca keterangan Kabareskrim sebagai sebuah analisis (dugaan pihak ketiga) itu sah-sah saja dia bilang. Tapi sekali lagi saya ingin penyidik mendalami kemungkinan pihak ketiga,” tuturnya.

Adapun kecurigaan Taufan itu kemudian ditanggapi oleh kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis. Ia dengan tegas membantah kabar tersebut. 

Arman mengatakan peran Putri Candrawathi dalam peristiwa ini dapat dilihat dari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Di mana dalam reka ulang itu, istri Ferdy Sambo ini sama sekali tidak terlihat satu kali pun memegang senjata api. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT