ADVERTISEMENT

Ekonomi Indonesia Q2 Tahun 2022 Tumbuh Impresif di Tengah Ketidakpastian dan Krisis Global

Jumat, 5 Agustus 2022 17:57 WIB

Share
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (foto: ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pemulihan dunia usaha juga semakin terlihat dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat mencapai 10,7 persen (YoY) per Juni 2022 dengan tingkat NPL terjaga dibawah 3 persen. Kredit Modal Kerja meningkat seiring peningkatan utilitas, serta kredit investasi mulai terakselerasi. Sejalan dengan pertumbuhan kredit, realisasi KUR per Juli mencapai sebesar Rp209,05 triliun (56,02 persen dari target tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun) dan diberikan kepada 4,40 juta debitur. Sedangkan total outstanding per 31 Juli 2022 Rp530 triliun. Dari segi kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan pengangguran juga menurun.

Memperhatikan perkembangan ekonomi sampai dengan Triwulan II tahun 2022 dan prospek ke depan yang masih kuat, Menko Airlangga menegaskan bahwa Pemerintah optimis target ekonomi Indonesia secara keseluruhan sebesar 5,2 persen dapat tercapai. Agar pencapaian target pertumbuhan ekonomi dapat terwujud, Pemerintah konsisten menjalankan berbagai strategi dan kebijakan utama untuk mendorong akselerasi pemulihan dan meningkatkan resiliensi ekonomi.

Strategi dan kebijakan utama tersebut antara lain pelonggaran mobilitas masyarakat dan mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat dari era pandemi menuju era new-normal, mendorong daya beli masyarakat untuk kelompok 40 persen terbawah diantaranya melalui program PEN pada klaster perlindungan sosial yang dianggarkan sebesar Rp63,7 triliun untuk bantuan PKH, BLT Minyak goreng, BLT Desa, BTPKLWN, dan Kartu Prakerja.

Selain itu Pemerintah juga menyusun langkah-langkah responsif untuk menahan kenaikan harga pangan dan energi dengan penambahan subsidi, Program Kartu Prakerja juga terus didorong meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja. 

Pemerintah juga mendorong pengembangan UMKM, diantaranya melalui peningkatan plafon KUR sebesar Rp373,17 triliun pada tahun 2022 dan mensukseskan program Bangga Buatan Indonesia (BBI), serta melanjutkan Program Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan infrastruktur yang dapat memberikan efek pengganda besar. Berbagai langkah kebijakan dan reformasi struktural tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.

“Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 5,2 persen pada tahun 2022 dapat tercapai,” pungkas Menko Airlangga. (*)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT