Kolase foto Brigadir J dan Mahfud MD (Foto: ist.)

NEWS

Logika Kasus Kematian Brigadir J, Kemarin Katanya CCTV Rusak Tersambar Petir, Mahfud MD Senyum Kecut: Harusnya Petirnya Diperiksa Juga

Rabu 03 Agu 2022, 12:15 WIB

JAKARYA, POSKOTA.CO.ID – Kasus kematian Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang masih misterius turut ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mohammad Mahfud MD .

Mahfud MD mengatakan bahwa logika publik sudah cerdas dalam menanggapi kasus kematian Brigadir J.

Ia juga meyinggung soal CCTV yang merekam bukti kasus kematian Brigadir J yang awalnya, disebut rusak karena tersambar petir. Namun saat ini diketahui, rekaman CCTV itu ada dan tengah diperiksa.

Adapun terkait berita yang beredar di media soal baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu, Mahfud MD menyebut bahwa pemberitaan media membuat polemik yang menegangkan.

 

Polemik di media ttg tragedi tewasnya Brigadir J menegangkan," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, @mohmahfudmd Rabu (3/8/2022).

Kendati dalam suasana ketegangan, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengungkap terkait kasus Brigadir J, dirinya hanya bisa terseyum kecut.

 “Tapi di sela ketegangan tersungging jg senyum kecut saat Pengacara Keluarga Birigadir J bilang, ‘Kemarin katanya CCTV disambar petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga,” beber Menkopolhukam.

Lebih lanjut, Mahfud MD juga menekankan bahwa logika publik sudah cerdas dalam menanggapi kasus kematian Brigadir J ini.

"Logika publik cerdas," katanya.

 

Diketahui sebelumnya, pada awal kasus kematian Brigadir J mencuat, polisi mengungkap bahwa closed-circuit television (CCTV) di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nonaktif Ferdy Sambo dinyatakan mati. Disebut kerusakannya adalah akibat tersambar petir.

Namun, Polri kemudian menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengantongi bukti rekaman CCTV untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J.

Pernyataan itu timbul dua belas hari usai CCTV dinyatakan rusak tersambar petir.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo kemudian meluruskan bahwa temuan CCTV itu adalah rekaman rute perjalanan mulai dari Magelang ke TKP. Temuan itu berhasil diungkap oleh Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

 “CCTV sepanjang jalur TKP (rumah dinas Irjen Ferdy Sambo) sudah ditemukan oleh penyidik. Demikian juga saya sampaikan, CCTV dari mulai Magelang sampai TKP sini sudah ditemukan oleh penyidik,” ujar Dedi.

Di sisi lain, Ketua Komisi Nasional (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengonfirmasi pihaknya menyelidik CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Akan tetapi, Komnas HAM mengakui tak mudah menyelidiki kasus kematian Brigadir J, salah satunya adalah kendala CCTV yang tidak berfungsi.

"Ini kan sekarang ruang yang kita anggap sebagai ruang krusial yang masih harus dibongkar lagi, apa yang terjadi itu adalah di tempat rumah dinas atau diduga TKP itu," ungkap Taufan di gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

 

"Tadi kan saya katakan di TKP itu, menurut mereka informasi mereka, CCTV itu tidak berfungsi. Ini problem besar," sambungnya.

Menurutnya, selain CCTV, satu-satunya keterangan yang bisa mereka ambil terkait kasus kematian Brigadir J adalah dari eksekutornya, Bharada E.

"Nah sementara ini tidak dapatkan CCTV di rumah yang diduga TKP itu. Maka satu-satunya yang bisa dikumpulkan adalah keterangan misalnya soal tembak-menembak hanya dari saudara Bharada E," ucap Taufan. (*)

Tags:
Logika Kasus Kematian Brigadir JKasus Kematian Brigadir Jbrigadir JkematiancctvKemarin Katanya CCTV Rusak Tersambar PetirCCTV RusakTersambar Petirmahfud mdMahfud MD Senyum KecutHarusnya Petirnya Diperiksa Juga

Reporter

Administrator

Editor