"Karena itu luka sayatan tetapi versi Kapolres Jakarta Selatan itu lima peluru bersarang seluruh masuk lengan bagian dalam dan tembus, jadi intinya adalah semua luka karena tembakan," jelas Refly.
Refly Harun berharap hasil autopsi dapat memastikan kebenaran, serta titik terang dari serangkaian kronologi yang masih menyimpan pertanyaan besar.
"Kita perlu mengikuti apa hasil otopsi nanti mudah-mudahan ada titik terang dan sehingga kita bisa mendapatkan kebenaran dari cerita yang bersambung ini ya," tutur Refly.
"Karena titik terang itu ah kok sepertinya menjadi kabur ya makin tidak jelas atau mungkin pihak-pihak tertentu tidak menyampaikan hasil temuan yang genuine," tambahnya..
Selain itu, Refly Harun juga menyebutkan bahwa ada pernyataan juga dari pihak lainnya yang makin meyakinkan soal peristiwa polisi tembak polisi itu.
"Karena kalau relay on dengan cerita Bharada E ya maka yang terjadi adalah ya ungkapan-ungkapan yang telah disampaikannya kepada Komnas HAM bahwa memang terjadi peristiwa tembak-menembak tersebut," tegas Refly Harun.(*)