Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. (foto: ist)

NEWS

DPR Minta Polri Ungkap Hasil Autopsi Brigadir J ke Publik Secara Utuh: Kalau Satu-Satu Dianggap Spekulasi!

Sabtu 23 Jul 2022, 09:42 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Polri menyampaikan hasil autopsi pertama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kepada publik secara utuh.

Hal itu sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar penanganan kasus Brigadir J dilakukan terbuka dan tidak ditutup-tutupi.

“Hasil autopsi harus menyeluruh, tidak bisa satu-satu, itu akan dianggap berspekulasi. Lebih baik terbuka secara langsung agar publik tahu benar perkara tersebut. Presiden juga sudah sampaikan dibuka apa adanya,” kata Sahroni, Jumat (22/7/2022)

Diketahui, Bharada E  menembak Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu.

Insiden itu menewaskan Brigadir J selaku sopir istri Ferdy. Brigadir J tewas terkena tembakan Bharada E yang merupakan ajudan Ferdy.

Namun, hingga kini kepolisian tidak pernah mengungkap hasil autopsi pertama yang dilakukan terhadap jenazah Brigadir J.

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Formula E ini meminta Polri harus mencari waktu yang tepat dalam menyampaikan hasil autopsi pertama Brigadir J.

Kemudian, politikus dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini juga meminta untuk mengungkapkannya secara transparan untuk mencegah kesalahan informasi.

“Harus ada manajemen timing yang baik dalam menyampaikan ini ke publik. Saya kira baiknya disampaikan secara komprehensif, tidak sepotong-sepotong. Informasi yang sepotong-potong bisa menyebabkan misinformasi dan asumsi-asumsi liar di masyarakat,” katanya.

“Jadi, apabila pemeriksaan paling tidak sudah selesai satu fase, baru sampaikan ke publik. Jangan baru seperempat fase sudah konferensi pers,” jelasnya.

Sahroni memastikan akan terus memantau setiap perkembangan kasus Brigadir J yang ditangani oleh tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo . 

Namun, Sahroni tidak bisa mengintervensi Polri dalam menangani perkara tersebut. Pesannya, Polri harus transparan dalam mengungkap kasus ini.

“Saya sebagai wakil ketua terus memantau perkembangan kasus tersebut dan saya tidak bisa mengintervensi, karena itu bagian dari internal mereka (Polri) yang harus diselesaikan secara profesional untuk disajikan ke publik. Saya kira apa pun hasil pemeriksaannya, harus dibuka secara transparan ke publik,” katanya.

Presiden Jokowi meminta kasus penembakan Brigadir J untuk diusut tuntas.

Presiden Jokowi minta jangan ada yang ditutup-tutupi dalam kasus penembakan Brigadir J. Ia meminta ungkap apa adanya secara transparan.

"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).

Kepala Negara juga menegaskan bahwa pengusutan secara tuntas dan transparan tersebut penting untuk dilakukan agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut.

Menurutnya, Polri juga harus bisa menjaga kepercayaan publik pada institusinya.

"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," imbuhnya.

Tags:
brigadir JFerdy SambopenembakanPolripolisi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor