"Dia (Bripda LL) mau melihat jenazah abangynya tidak diberikan, tetapi begitu (surat) ditandatangani tak lama langsung dikeluarkan dari peti. Artinya sudah dilakukan autopsi atau visum et repertum," jelas Kamaruddin.
Menurutnya, adik Brigadir J itu sempat melihat wajah sang kakak, setelah kain penutup dibuka.
Bripda LL melihat ada sayatan masih segar di beberapa bagian tubuh.
"Karena dia (Bripda LL) bilang apakah ini abang saya atau tidak, maka dibuka sedikit wajahnya di situ, terlihat sayatan-sayatan masih segar di bawah mata, hidung, bibir yang lain dia tidak tahu," jelas Kamaruddin.
Jenazah Brigadir J pun langsung diantar ke Jambi oleh aparat kepolisian.
Saat jenazah Brigadir J tiba di Jambi, orang tua almarhum sedang berziarah ke Balige, Sumatera Utara.
"Ketika dibawa tanggal 8 itu juga (peti jenazah tiba 9 Juli 2022) di Jambi, orang tua tidak ada di sana, karena sedang berziarah di Balige," kata Kamaruddin.
Adapun pihak keluarga yang menerima jenazah Brigadir J pertama kali ialah sang bibi, Rohani Simanjuntak.
Perdebatan aparat kepolisian dengan sang bibi sempat terjadi.
Pasalnya, aparat kepolisian disebut tak mengizinkan Rohani membuka peti jenazah.
"Yang menerima itu Rohani Simanjuntak. Dia tidak menerima kalau tidak lihat siapa di dalamnya," ujar Kamaruddin.
"Karena tidak diperlihatkan, Rohani tidak mau terima maka ditunggulah kedatangan sampai tengah malam, orang tuanya," tambahnya.