Jika ditanya siapakah gubernur yang paling banyak mendapat julukan dari masyarakat? Jawabnya boleh jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan. Cukup banyak julukan yang diberikan seperti gubernur yang tak lepas dari kritikan, pembohong, intoleran dan masih banyak lagi.
Lepas siapa yang mengkritik dan memberi julukan, sepertinya Anies tak mempersoalkannya. Dia menyikapinya dengan bijak dan santun.”Kalau tidak mau dikritik, nggak usah ke mana – mana, di rumah saja urus burung.”
Inilah satu tema obrolan ringan di sebuah warteg ujung gang, setidaknya antara tiga sahabat, mas Bro, Yudi dan Heri..
“Tapi ada satu julukan yang lebih dulu mencuat,sebelum julukan – julukan yang lain muncul?,” kata mas Bro di sela maksi di warteg tersebut.
“Julukan seperti apa mas. Apa pak Anies sebagai pecinta masakan warteg?“ tanya Ayu Bahari, pemilik warteg, melepas senyum.
“Ih.. jangan Ge..er dulu Yu. Bukan itu julukannya, tetapi gubernur rasa presiden,” jawab mas Bro.
“Kalau julukan itu memang sudah lama. Menyongsong dua tahun kepemimpinan Anies sebagai gubernur, masyarakat menjulukinya sebagai gubernur rasa presiden,” kata Yudi. Warganet pun heboh dengan cuitan, “DKI Jakarta dipimpin gubernur rasa presiden.”
“Menurut aku wajar saja. Waktu pemilihan pilgub DKI Jakarta tahun 2017, sering disebut pilgub rasa pilpres. Jadi gubernur yang terpilih cocok juga mendapat julukan gubernur rasa presiden,” kata Heri menimpali.
“Lo jangan bikin gue salfok, lagi serius nih. Julukan tentu berdasarkan banyak pertimbangan..,” kata mas Bro.
“Tapi di era sekarang, orang dengan mudah menjuluki seseorang bodoh, tuli, nggak becus dan lainnya. Malah kepada seorang pejabat sekalipun,” kata Heri.
“Itu bukan julukan, tetapi umpatan kekesalan. Kenapa kesal, banyak faktornya. Lo pikir sendiri dech..,”kata mas Bro. (jokles)