Vladimir Putin memegang emas batangan saat mengunjungi Bank Sentral Rusia di Moskow pada 24 Januari 2011.

Internasional

Larangan Impor Emas, Paket Sanksi Baru Uni Eropa Untuk Tekan Moskow

Selasa 19 Jul 2022, 09:00 WIB

EROPA, POSKOTA.CO.ID - Uni Eropa telah mengumumkan akan memasukkan ekspor emas dari Rusia ke dalam rangkaian daftar sanksi baru.

Ini merupakan upaya lanjutan Barat untuk menekan Rusia melalui berbagai cara seperti penerapan paket sanksi baru.

Barat dan Amerika Serikat mendukung Ukraina dan memberikan beragam bantuan finansial, politik, dan militer kepada negara ini sejak awal perang antara Rusia dengan Ukraina.

Negara-negara ini telah menerapkan tekanan berat di sektor politik dan ekonomi Rusia dalam berbagai cara terutama melalui sanksi.

Di samping itu memberikan dukungan militer dan persenjataan serta alokasi dana bantuan yang besar kepada Ukraina. Mereka sedang menetapkan agenda mereka sendiri.

Uni Eropa sejauh ini telah menyetujui enam paket sanksi terhadap Rusia. Yang terbaru adalah penghentian impor minyak dari Rusia sebesar 90 persen pada akhir 2022 oleh negara-negara anggota Uni Eropa.

Kini Uni Eropa telah mengumumkan sanksi terhadap emas Rusia. Namun sanksi-sanksi ini telah merugikan negara-negara tersebut. Pasalnya sanksi terhadap Rusia telah memperburuk krisis ekonomi, meningkatkan kekurangan bahan bakar, dan mengakibatkan inflasi di negara-negara Eropa. Penurunan ekspor gas Rusia ke Eropa juga membuat para pejabat Eropa khawatir dalam menyediakan bahan bakar terutama untuk musim dingin depan.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menilai sanksi terhadap Rusia sebagai tindakan yang salah. Dia meminta Uni Eropa untuk membatalkan sanksi terhadap Moskow. Dia menilai Uni Eropa telah menembak dirinya sendiri di paru-paru dengan penerapan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Jika ini tidak dibatalkan maka sanksi ini berisiko menghancurkan ekonomi Eropa.

"Awalnya saya pikir kami hanya menembak kaki kami sendiri. Tetapi sekarang jelas bahwa ekonomi Eropa telah menembak dirinya sendiri di paru-paru dan Uni Eropa terengah-engah," ujar Viktor Orban.

Dia menambahkan Ukraina membutuhkan bantuan. Tetapi para pemimpin Eropa harus mempertimbangkan kembali strategi mereka karena sanksi telah mengakibatkan kerusakan luas pada ekonomi Eropa tanpa melemahkan Rusia.

Uni Eropa menurutnya telah memberlakukan beberapa paket sanksi berat terhadap Rusia sejak awal perang di Ukraina. Namun sanksi ini justru berdampak signifikan terhadap negara-negara Eropa termasuk di sektor energi.

Kegagalan kebijakan sanksi Eropa terhadap Rusia kini semakin nyata. Negara-negara Eropa sendiri saat ini berada dalam situasi ekonomi yang sulit akibat kebijakan sanksi tesebut. Beda dengan kondisi Rusia. Pendapatan negara ini justru meningkat meski ada sanksi dan tekanan dari AS dan sekutunya.

Badan Energi Internasional (IEA) mengumumkan dalam laporan terbarunya bahwa ekspor minyak Rusia pada Juni mencapai lebih dari $ 20 miliar meskipun pengiriman lebih sedikit ke luar negeri namun harga energi sedang naik.

Sanksi terhadap Rusia membuat Uni Eropa babak belur. Namun Eropa dalam langkah terbaru akan menyetujui paket sanksi lain terhadap Moskow dan kali ini memasukkan emas dalam daftarnya.

Dikutip dari Irib, Rusia menghasilkan 8,5 persen emas dunia. Negara ini merupakan produsen emas terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Australia. Ekspor emas Rusia pada 2021 diperkirakan mencapai 15 miliar dolar.

Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada sebelumnya melarang impor emas Rusia. Para pejabat Eropa sekarang mencoba untuk bergabung dengan mereka dalam menjatuhkan sanksi tersebut.

Pejabat Eropa menyatakan bahwa tujuan larangan ini adalah untuk menutup tempat perlindungan yang digunakan beberapa orang untuk menghindari sanksi sebelumnya terhadap Moskow.

Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Maros Sefcovic mengklaim bahwa Uni Eropa ingin membantu mengakhiri perang di Ukraina sesegera mungkin dengan mengintensifkan sanksi atas Rusia.

Isu sanksi emas Rusia pertama kali diangkat Presiden AS Joe Biden sebagai cara untuk lebih menekan Moskow.

Namun untuk menyetujui hal ini membutuhkan persetujuan semua negara anggota Uni Eropa terlepas dari sambutan beberapa negara Eropa.

Kanselir Jerman Olav Schultz mengatakan usulan AS ke Uni Eropa untuk melarang impor emas dari Rusia harus didiskusikan di dalam organisasi ini. Embargo emas Rusia akan ditinjau oleh Komisi Eropa dalam beberapa hari mendatang.

Sanksi terhadap emas Rusia lebih merupakan tindakan simbolis. Karena sanksi Barat sebelumnya praktis telah menutup pasar Eropa dan AS untuk emas Rusia.

Embargo emas Rusia kemungkinan besar akan memiliki efek sebaliknya terhadap mereka yang menerapkannya. Demikian yang terjadi dalam kasus sanksi minyak dan gas Rusia. ***

Tags:
Emas RusiabaratAmerika Serikatsanksi atas RusiaukrainaUni EroparusiaSanksi Baru Atas RusiaPerang UkrainaInvasi Rusia

Reporter

Administrator

Editor