Komjen Pol (Purn) Dr. Ito Sumardi juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penggiringan opini atau memberikan kesimpulan yang prematur mengingat semuanya masih dalam proses penyelidikan di Polres Jakarta Selatan.
"Beri kesempatan untuk tim pencari fakta mencari alat bukti dan memproses semuanya, kita beri kesempatan untuk bisa menjelaskan semuanya terkait hasil dari kasus tersebut dengan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan bagi semua korban," papar Komjen Pol (Purn) Dr. Ito Sumardi.
Ia juga berpesan agar para ajudan kepolisian harus mengetahui betul latar belakang pimpinan yang dikawalnya.
"Saya juga mantan ajudan Wakapolri juga dulunya, jadi tahu betul kebiasaan atau pola daripada komandan dan keluarganya itu, jadi ajudan itu harus mengetahui keseharian atasan semisal hal penting yang harus disampaikan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keluarga atasannya juga, jadi harus mengerti secara psikologis dan harus bisa bekerja secara profesional," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan peristiwa tragis ini berawal dari Brigadir J yang tewas ditembak oleh rekannya Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdi Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat kejadian di rumah tersebut ada Brigadir J yang bertugas sebagai sopir, dan Bharada E juga berada di rumah lantai dua, lalu ada dua saksi lainnya yang berada di lantai atas.
Pada saat Brigadir J menodongkan senjata, istri Kadiv Propam berteriak, lalu direspons oleh Bharada E yang panik mendengar teriakan tersebut.
Kemudian Bharada E keluar dari kamar dan bertanya apa yang terjadi. Namun justru dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.
"Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Kepala Biro Penerangan Umum (Kabagpenum) Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Senin (11/7//2022).
“Birgadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali," kata Ramadhan.
Selain itu, pada saat kejadian, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdi Sambo sedang tidak berada di rumah, menurut informasi tengah melakukan tes PCR.
Setelah kejadian, istri Kadiv Propam baru menelpon suaminya.