ADVERTISEMENT

Waduh! Senjata dari Barat untuk Ukraina Dijual ke Pasar Gelap, Ini Alasannya

Kamis, 7 Juli 2022 18:45 WIB

Share
Orang-orang Ukraina dengan berani bertahan meskipun ada serangan mematikan dari Rusia. (Foto: DOUG SEEBURG/The Sun)
Orang-orang Ukraina dengan berani bertahan meskipun ada serangan mematikan dari Rusia. (Foto: DOUG SEEBURG/The Sun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan penasihat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) Karen Kwiatkowski mengatakan senjata-senjata yang dipasok negara Barat untuk Ukraina dijual di pasar gelap. 

Adapun alasannya karena tentara Ukraina tak bisa menggunakan senjata-senjata itu karena kurang mendapatkan pelatihan, tantangan logistik, dan berkurangnya jumlah angkatan bersenjatanya.

"Mengingat bahwa barang-barang ini 'gratis', banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Menjual apa yang tidak dibutuhkan atau bisa digunakan dengan mudah. Kesempatan Ukraina untuk memanfaatkan 'hadiah' tersebut dibatasi oleh kurangnya pelatihan, tantangan logistik, serta jumlah tentara yang terus menyusut," kata purnawirawan Angkatan Udara (AU) dengan pangkat terakhir letnan kolonel itu yang dikutip dari Sputnik pada Kamis (7/7/2022). 

Kwiatkowski mengatakan beberapa senjata tiba dalam kondisi tidak lengkap serta ada peralatan yang tidak sesuai dengan taktik atau strategi perlawanan Ukraina. 

“Ironisnya, beberapa dari senjata ini kemungkinan akan berakhir di tangan Rusia dan sekutunya,” katanya.

Ia juga memperkirakan bahwa bahkan senjata yang dapat digunakan Ukraina pada akhirnya akan dijual kemudian.

“Senjata yang dipasok AS yang lebih efektif seperti rudal anti-tank Javelin, sistem roket artileri mobilitas tinggi M142 HIMARS, dan sistem roket multi-peluncuran M270 MLRS mungkin akan mulai muncul di pasar gelap begitu Ukraina memutuskan untuk merundingkan gencatan senjata dan penyelesaian dengan Moskow," kata Kwiatkowski.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (5/7/2022) mengatakan senjata yang dipasok oleh Barat ke Ukraina sudah berakhir di pasar gelap dan menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah.

Kiev bahkan telah mengakui bahwa bantuan asing yang ditujukan untuk Ukraina telah dijual.

Direktur Biro Keamanan Ekonomi Ukraina Vadym Melnyk mengatakan kepada stasiun televisi Ukraina 24 bahwa pihaknya tersebut telah mengidentifikasi kasus berulang dari penjualan bantuan militer dan kemanusiaan Barat beberapa kali.

AS dan sekutunya telah mengirim bantuan militer senilai miliaran dolar ke Ukraina sejak operasi Rusia dimulai pada Februari. Pemerintahan Biden sendiri telah berkomitmen hampir $ 7 miliar per 1 Juli, kata Departemen Luar Negeri pekan lalu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Syaharani Putri
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT