ADVERTISEMENT

Diplomasi Jokowi Jadi Inspirasi Pemimpin Dunia Menuju Perdamaian Rusia-Ukraina

Rabu, 6 Juli 2022 16:37 WIB

Share
Ilustrasi: Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menjalin percakapan pada 18 Mei 2016. (Foto: Host Photo Agency/AFP).
Ilustrasi: Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menjalin percakapan pada 18 Mei 2016. (Foto: Host Photo Agency/AFP).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Strategi dan Pertahanan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Fahmi, menyebut kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina-Rusia sebagai langkah menuju perdamaian.

Meski begitu, ia menilai proses untuk mendamaikan kedua negara memerlukan jalan yang panjang.

Sehingga membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan sekejap mata meski Presiden Jokowi berinisiatif mengunjungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Akan ada jalan panjang menuju perdamaian,” ujar Lukman Fahmi dalam Panggung Demokrasi “Misi Damai Jokowi ke Rusia dan Ukraina," dikutip dari YouTube media nasional, Rabu (6/7/2022). 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa peran Indonesia menjadi penengah konflik Ukraina-Rusia tidaklah mudah. Pasalnya, dibutuhkan kepercayaan dari setiap pihak yang berseteru supaya dapat mempercayai Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Lukman Fahmi, tercermin dari rute perjalanan Presiden Jokowi usai meninggalkan KTT G7 di Jerman dengan mengunjungi Ukraina terlebih dahulu.

Bagi Lukman Fahmi, lawatan luar negeri Presiden Jokowi ke Ukraina sebelum bertemu Vladimir Putin adalah upaya membangun kepercayaan dari negara ini. Ia menilai Ukraina belum memiliki banyak kepercayaan ke Indonesia.

“Ukraina belum punya trust lebih seperti (hubungan) Rusia ke Indonesia,” tambahnya.

Lukman Fahmi juga mengutarakan, kunjungan luar negeri Presiden Jokowi kali ini istimewa. Pasalnya, mantan Wali Kota Solo ini membawa sejumlah topik penting bagi kepentingan domestik dan internasional, salah satunya adalah humanitarian crisis.

Topik tersebut menjadi bahasan yang penting sebab konflik berkepanjangan antara Ukraina-Rusia membawa kerugian bagi dunia, yaitu terputusnya global supply chain, terutama pasokan gandum.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Muhammad Rio Alfin Pulungan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT