Duh Pak Jokowi, Kunjungan ke Ukraina-Rusia Ternyata Bukan untuk Kemanusiaan, Tapi untuk Kepentingan Pilpres 2024

Selasa, 5 Juli 2022 11:30 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv . (biro pers)
Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv . (biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Ukraina dan Rusia ditengarai memiliki maksud dan tujuan lain. Alih-alih untuk misi kemanusiaan, upaya Jokowi mendamaikan Rusia dan Ukarian ternyata memiliki kepentingan yang berkaitan dengan Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Miftah Sabri. Menurutnya, kunjungan kerja Jokowi ke dua negara yang sedang berseteru itu berkaitan erat dengan politik elektoralnya di pemilu 2024.

"Pak Jokowi itu, apa pun langkah yang ia lakukan per hari ini hingga 2024 tidak lepas dari kepentingan politik elektoralnya," ujar Miftah dalam diskusi Total Politik, Minggu (3/7/2022).

Sejak periode pertama, kata Miftah, Jokowi tidak terlalu peduli dengan diplomasi internasional. Bahkan, Jokowi diketahui jarang melakukan kunjungan internasional.

"Tiba-tiba saja, Pak Jokowi mengagetkan kita, pergi ke Ukraina dan Rusia. Ini kan tidak lazim," katanya.

Ia menjelaskan, faktor ekonomi dan krisis energi menjadi pendorong utama Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia, bukan karena ingin mendamaikan perang antara kedua negara tersebut.

Jika ekonomi Indonesia terganggu karena perang Ukraina dan Rusia, tentu kinerja pemerintahan Presiden Jokowi akan dipertanyakan publik.

Dampaknya, menurut Miftah, elektabilitas Jokowi juga akan terganggu. Dengan begitu, keinginan Jokowi untuk menjadi King Maker pada Pilpres 2024 juga bakal tergoyahkan.

"Keinginan beliau untuk mendukung salah satu capres akan terganggu," ujar Miftah.

Sebelumnya Jokowi bertemu Presiden Zelenskyy, mereka berbincang mengenai situasi Ukraina. Bahkan, saat pertemuan, Jokowi menawarkan Zelenskyy untuk menitipkan pesan yang akan disampaikan kepada Putin.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar