Produksi lendir pengidap infeksi paru-paru cenderung berlebihan, dengan warna jernih, kuning, hijau, cokelat, serta tidak berbau atau berbau busuk.
2. Mengi (napas berbunyi)
Mengi kerap terjadi saat menghembuskan napas (ekspirasi), hingga ketika menarik napas (inspirasi).
Suara kasar atau serak (stridor) bernada lebih tinggi, terutama saat menarik napas.
Stridor umumnya terjadi karena infeksi di saluran udara, tepatnya di atas paru-paru, seperti tenggorokan dan epiglotitis.
3. Batuk
Pengidap infeksi paru-paru akan mengalami batuk kering atau basah berlendir, dengan tingkat keparahan ringan hingga berat.
4. Demam
Infeksi paru-paru juga menyebabkan demam, sehingga suhu tubuh lebih tinggi dari normal.
Pengidap infeksi paru-paru dapat merasa kedinginan, saat demam naik dan berkeringat ketika demam turun.
5. Gejala saluran pernapasan atas
Gejala hidung tersumbat, sakit tenggorokan, suara serak, radang tenggorokan dan sakit kepala juga kerap mengintai para pengidap infeksi paru-paru.
Ciri lainnya yakni, nyeri otot (mialgia), nyeri sendi (artralgia), kehilangan nafsu makan, kelelahan, mual, muntah atau diare.
Itu dia penyebab dan gejala infeksi paru-paru, penyakit seperti yang dialami Menpan-RB Tjahjo Kumolo sebelum meninggal dunia.