ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Krisis pangan akan berimbas kepada krisis sosial, krisis ekonomi dan krisis politik. Beberapa negara pernah mengalaminya, Sri Lanka satu di antaranya.
Sejatinya ancaman krisis pangan bisa dijadikan peluang. Ini yang disebut di balik tantangan mencuat peluang. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki tanah yang luas, subur makmur, belum lagi 33,4 juta hektar lahan tidur, mestinya tidak sulit mewujudkan kemandirian pangan. Bahkan, bisa ekspor dengan nilai ekonomi tinggi.
Di sinilah perlunya keberanian para elite, para pemimpin negeri membangun kemandirian dan kedaulatan dalam mengelola pangan mulai dari produksi, distribusi hingga pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. Bukan terjerat dalam permainan yang tak berujung pangkal.
Pitutur luhur mengajarkan agar para pemimpin harus berani mengambil tindakan demi keselamatan rakyatnya, jangan setengah - setengah meski rintangan menghadang, risiko diri mengitari.
“Yen wani aja wedi – wedi, yen wedi aja wani – wani “ Kalau berani jangan takut – takut, kalau takut jangan sok berani. Selain menuntut adanya keberanian, ketegasan, juga mempunyai prinsip kuat dalam mengambil tindakan. (Azisoko)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT